Muril MZ. Pria satu ini berasal dari kecamatan Ujungpangkah, tepatnya desa Gosari, desa yang dikelilingi batu kapur. Muril muda, merantau ke Malaysia sejak 11 tahun lalu, sebelum bangsa ini di landa krisis moneter.
Selain Susahnya mencari pekerjaan yang layak di kampung halaman, Muril juga “kepincut” ajakan teman – temannya satu kampung yang sudah duluan menikmati ringgit. Di desa Gosari memang juga di kenal dengan kampung Malaysia, sebab generasi muda nya banyak yang merantau ke Malaysia.
Kerja keras yang di lakukan Muril selama 11 tahun di negeri orang akhirnya berbuah. selain sudah menikah dengan Mummu Alifah, Muril juga di karuniai seorang putri bernama Nadia.
Dalam wawancara via email dengan kabargresik.com, Muril mengaku kini dia sudah memiliki kendaraan roda dua dan empat yang berada di kampung halamannya. “untuk celengan masa depan mas,” ujar Muril yang pernah belajar di SMA Muhammadiyah Sidayu ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pahit manis bekerja di kampung orang telah dilalui Muril dengan ikhlas, Muril punya pengalaman pahit saat tiba di Malaysia, ” baru pertama datang di Malaysia saya harus tinggal berpindah – pindah, kadang tidur di bangunan yang belum jadi namun di lantai yang tertinggi untuk menghindari operasi warga pendatang yang kerap dilakukan Polisi diraja Malaysia. Namun Muril mempunyai filosofi hidup “di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung.”
Untuk mengobati rasa kangen pada kampung halaman, Muril sering melakukan kontak dengan keluarganya baik melalui telepon maupun jejaring sosial. “Facebook banyak membantu saya untuk menjalin silaturrahim dengan keluarga dan teman – teman saya di Indonesia.
Muril Dasar kalau dirinya tidak selamanya akan hidup dinegeri orang. Untuk itu Muril yang kini bekerja di bidang kontruksi dan tinggal di Johor ini berencana akan pulang kampung memanfaatkan ilmu kontruksi yang di miliki sebagai bekal hidup di negeri sendiri. (tik)