Akhirnya Kepala BKKBN, Dr. dr. Sugiri Syarif mengakhiri perjalanan Mobil Unit Penerangan (Mupen) Pesona on the road Jawa Madura (Jawara) di Gresik. Penutupan ini dilaksanakan di Sarana Olah Raga Petrokimia Gresik pada Jum’at (11/5) dengan Perhelatan akbar yang dihadiri oleh Sekda Provinsi Jawa Timur Rasiyo, Sekretaris Apindo Wira Tursina, Para Kepala BKKBN Provinsi se Jawa, Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto beserta jajaran Pejabat dari lingkup BKKBN, Pejabat Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gresik.
Dalam perhelatan acara penutupan Mobil Unit Penerangan (Mupen) Pesona on the road Jawa Madura (Jawara) ditandai dengan berbagai kegiatan social. Kegiatan social tersebut dimulai sejak tanggal 8 Mei 2012 ini berupa pemberian bantuan kepada Keluarga Miskin, Donor darah, pemberian bantuan alat kontrasepsi serta pameran produk unggulan dari UKM se Jawa Timur.
Dalam keterangannya, Kepala BKKBN Pusat, Sugiri Syarif mengatakan, Perjalanan Mobil Unit Penerangan (Mupen) Pesona on the road Jawa Madura (Jawara) diawali di Kota Cilegon Banten 2 Mei lalu dengan ditandai dengan sarasehan dan kegiatan social lainnya. Sebelum berakhir di Gresik, kegiatan ini juga telah dilaksanakan di Kabupaten Sumenep Pulau Madura.
Menurut Sugiri Syarif, tujuan kegiatan ini untuk menggairahkan kembali gaung Keluarga Berencana kepada masyarakat.”dengan demikian masyarakat dapat semakin berpartisipasi kepada program ini sebagai kebutuhan yang penting”. Tentang pentingnya program ini untuk menekan laju pertumbuhan penduduk (LPP). Menurut Sugiri prosentase penduduk Produktif Indonesia yang tinggi yaitu, untuk usia 0-5 tahun mencapai 20%, usia 5-15 tahun mencapai 15%, usia 15-65 tahun 60%(produktif) dan diatas 65 tahun sebanyak 5%.
Terkait kegiatan Mobil Unit Penerangan (Mupen) Pesona on the road Jawa Madura (Jawara), Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat mendukung. Pernyataan ini disampaikan oleh Sekda Propinsi Jawa Timur Dr. Rasiyo. Ditambahkan olehnya, “meskipun laju pertumbuhan penduduk Jawa Timur hanya 0,49% pertahun kami mendukung program ini. Karena laju pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi program pembangunan di Jawa Timur”.
Saat ini jumlah penduduk Jawa Timur sampai tahun 2010 sebesar 37.476.757 dengan rata-rata pertambahan penduduk 269.311 bayi/tahun. Kelahiran rata-rata bayi setiap tahun pada setiap keluarga mencapai 1,69, jadi kurang dari 2.”meski demikian kita harus lebih keras lagi untuk menurunkan jumlah tersebut”ajak Rasiyo kepada sekitar 3000 orang undangan yang hadir. “peran optimal kepada Tim Penggerak PKK untuk menekan angka kelahiran ini”pintanya lagi yang pada kesempatan itu dihadiri oleh TP PKK dari Tingkat Kabupaten sampai Desa.
Sementara Bupati Gresik, Dr. Sambari Halim Radianto menyatakan, Laju Pertumbuhan penduduk (LPP) Gresik memang tinggi. Tapi laju pertumbuhan penduduk tersebut bukan karena factor Kelahiran. Melainkan karena adanya Migrasi penduduk ke Gresik. “Karena Gresik daerah industry dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka menarik minat penduduk luar kota bermigrasi ke Gresik. Namun demikian pihaknya tetap akan ikut mensukseskan program keluarga benerncana ini” katanya. (sdm)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT