GIRIMU.com – Untuk mengingatkan akan datangnya bulan Ramadhan kepada masyarakat, agar menyiapkan diri menyambut bulan Ramadhan, lembaga Muhamadiyah, Aisyiyah dan Angkatan Muda Muhamadiyah mengadakan Tarhib Ramadhan, Kamis (7/3) 2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tarhib Ramadhan tahun ini dikemas dengan pawai lampion dan beberapa miniatur yang sudah disiapkan oleh peserta didik Perguruan Muhammadiyah Campurejo. Malam itu nampak cerah dan indah di sepanjang jalan Campurejo dan weru kompleks dengan warna-warni lampion yang di bawa ana-anak.
“Biasanya hujan, alhamdulillah malam ini cuacanya terang sehingga menambah semarak dan lancarnya Tarhib Ramadhan,” celetuk beberapa wali siswa TK Aisyiyah saat menungu pemberangkatan.
Ketua Pimpinan Ranting Muhamamdiyah Campurejo Rofiud Darojat ST memberi sambutan dan membuka pemberangkatan Tarhib Ramadhan.
Kemudian berangkat Barisan pertama, yaitu mobil publikasi, kemudian kereta mini yang di tumpangi anak didik SPS Aisyiyah, disusul Barisan ketiga yaitu Kelompok Bermain Aisyiyah dengan berjalan kaki, setelah itu anak didik TK Aisyiyah Bustanul Athfal.
Mereka semangat mengikuti kegiatan ini, walaupun berjalan kaki. Terlihat senyum lebar dan melambaikan tangannya kepada penonton yang di sapanya. Bunda wali siswa mendampingi di sampingnya, berpakaian serba putih bunda-bunda ini setia mendampingi buah hatinya mulai start sampai finish.
Barisan selanjutnya peserta didik MI Muhammadiyah 2 Campurejo (MI Mutwo). Mereka juga tidak kalah semangatnya berjalan sambil membawa miniatur yang telah disiapakan satu pekan sebelumnya.
Walaupun sedikit capek dalam perjalanan mereka terus menelusuri rute yang telah di sepakati. Kelas V khusunya, mereka terlihat ngos-ngosan karena membawa miniatur kakbah paling besar di banding miniatur lainnya.
Moh Rafel beserta teman-temannya yang ikut mendorong miniatur kakbah juga telihat keberatan. “Pak mandek sek pegel (berhenti sejenak capek),” bilangnya.
Barisan akhirnya istirahat, tak lama kemudian melanjutkan perjalanan lagi. Moh Ayub, guru Al-Islam yang mendampinginya, harus membantu ikut mendorong miniatur yang ada di atas gerobak sampai finish.
Di belakang peserta didik MI Mutwo adalah barisan SMP Muhammadiyah 13 (Hamas School). Ada 8 miniatur yang di bawa oleh peserta didik Hamas school dengan berbagai macam bentuk. Berikutnya barisan yunda Nasyiatul Aisyiyah dan bunda Aisyiyah, kelompok drumband menutup barisan Tarhib Ramadhan tahun ini.
Abdullah Wasian, salah satu kader Muhammadiyah sekaligus salah satu penggagas berdirinya Hamas School yang tinggal di Sidoarjo ketepatan pulang, setelah melihat Tarhib Ramadhan merasakan kagum dan bangga.
“Tahun 90-an saya merasa berat ketika mengatakan saya Muhammadiyah sebab minoritas, sebab ketika ada kegiatan besar kita hanya sebagai penonton,” katanya.
Tapi hari ini, sambung wasi’, setelah melihat kegiatan Tarhib Ramadhan yang semarak dan luar biasa ini saya bangga mengatakan bahwa saya generasi Muhammadiyah. “Mengambil semboyannya bonek, aku Muhammadiyah kon ape lapo,” terangnya. (*)
Penulis Nurkhan. Editor Waviq.
Sumber berita ini dari girimu.com