Kabargresik.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gresik bersama Komunitas Wartawan Gresik (KWG) menggelar bedah buku tentang Jejak Rekam DPRD Gresik, Catatan Kecil Perjalanan Kabupaten Gresik. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung DPRG Gresik. Sabtu (21/10/2017)
Buku karya Abdul Abbas itu dibedah oleh Mochammad Toha salah satu sejahrawan kota pudak.
Beberapa tokoh hadir dalam kegiatan tersebut, mulai dari pengurus harian DPRD Gresik, Anggota DPRD Gresik, Sejahrawan, perwakilan dari pemerintah daerah kabupaten Gresik, serta beberapa komunitas.
Ketua DPRD Gresik Abdul Hamid melalui Wakil Ketua DPRD Gresik Syafi’i AM menyatakan kegiatan keilmuan seperti bedah buku sejarah harus lebih ditingkatkan lagi. Apalagi, tempatnya berada di gedung DPRD Gresik.
“Kegiatan keilmuan seperti ini (Bedah Buku) harus lebih ditingkatkan lagi. Gedung ini terbuka, mari kita pakai bersama apalagi di forum ilmiah,” kata AM Syafi’i didampingi Nur Saidah, Wakil ketua DPRD Gresik dari fraksi Partai Gerindra. Sabtu (21/10)
Sementara itu, Penulis buku Rekam Jejak DPRD Gresik, Catatan Kecil Perjalanan Kabupaten Gresik Abdul Abas mengatakan buku tersebut mengkisahkan tentang sejarah Kabupaten Gresik. Menurutnya, masyarakat kota pudak harus paham kapan sebenarnya Kabupaten Gresik berdiri.
“Warga harus paham kapan sebenarnya Kabupaten berdiri, beberapa orang menilai Kabupaten Gresik berdiri saat penobatan Prabu Satmoto padahal kelahiran Gresik sebagai pemerintahan kabupaten yang sebelumnya dikenal bernama Kabupaten Surabaya,” katanya.
Menurut Abbas, berdasar hasil penelitian, awalnya parlemen Gresik bernama DPRD Kabupaten Surabaya. Anggotanya adalah para legislator terpilih pada Pemilu 1971. Sebab dulu, sebelum 1974, Gresik bernama Kabupaten Surabaya yang ber- Ibu kota Gresik.
Setelah itu, DPRD Kabupaten Surabaya mengajukan usul perubahan nama menjadi Kabupaten Gresik lewat penerbitan PP bernomor 38/1974 tentang Perubahan Nama Kabupaten Surabaya pada 1 November 1974.
“Saya belum menemukan dasar sejarah peringatan hari jadi kota Gresik yang selama ini digelar setiap tanggal 27 Februari. Saya justru menemukan bukti otentik berupa piagam berdirinya kabupaten Gresik adalah tanggal 1 Nopember 1974 setelah sebelumnya merupakan bagian dari Surabaya,” ungkap mantan jurnalis itu.
Mochammad Toha, Sejahrawan Gresik yang didaulat menjadi pembedah buku mengakui buku Rekam Jejak DPRD Gresik, Catatan Kecil Perjalanan Kabupaten Gresik berisi berbobot. Ia menambahkan bisa mewarnai buku sejarah yang ada di Kabupaten Gresik sebagai wawasan masyarakat kota pudak.
“Buku ini bagus dan berbobot. Hanya ada beberapa yang harus direvisi dan dilengkapi. Semoga nantiny bisa menjadi referensi sejarah yang ada di Kabupaten Gresik,” Harap pria yang juga menjabat Kapala Balai Diklat Keagamaan Surabaya. (ADV/Akmal)