GRESIK | NUGres – Lembaga Seni Budaya Musilimin Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Gresik menggelar Suluk Kebudayaan III Kenduri Kedhaton 02, Sabtu (30/3/2024) di Aula Putri Mijil Pendopo Bupati Gresik.
Kegiatan Suluk Kebudayaan III Kenduri Kedhaton 02 ini, dirangkaikan dengan Houl Seniman Budayawan NU Gresik serta Diskusi Budaya dengan tema “Mengulik Tradisi: Serat Sindujoyo dan Macapat Gresikan”, sekitar pukul 20.00 WIB acara tersebut berlangsung.
Hadir sejumlah narasumber dan pengisi acara diantaranya seniman Macapat Gresikan Mbah Mat Kauli, penerjemah Serat Sindujoyo Amir Syarifuddin, pemerhati budaya Gresik Dr Muchammad Toha, pelestari tradisi pesisir Gresik Fatah Yasin, juga Sastrawan Nasional Mardiluhung.
Ketua Lesbumi PCNU Gresik Lukmanul Hakim menyampaikan bahwa dua tahun berselang, Lesbumi Gresik mendiskusikan tema-tema yang aktual dan berbasis tradisi, kesenian dan kebudayaan.
“Juga bergerak dalam ruang-ruang publik, hingga lebih dikenal warga Nahdliyyin khususnya, dan masyarakat Gresik pada umumnya. Selepas Suluk Kebudayaan III, Lesbumi harusnya mengagendakan ibadah kebudayaan yang kreatif, produktif dan kolaboratif,” ungkapnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi pegiat Lesbumi NU baik secara struktural maupun kultural agar selalu istiqamah menemani kantong-kantong budaya di Kabupaten Gresik.
“Mudah-mudahan ikhtiar mendorong proses yang berlandas tradisi, khususnya budaya Santri-Kiai semakin mantap dan kokoh. Juga kiranya dapat menampung dan mengorbitkan seniman dan budayawan NU, khususnya warga Gresik” tandas penyair bernama pena Rakai Lukman ini.
Diketahui, Suluk Kebudayaan III Kenduri Kedhaton ini juga mendapat dukungan dari MWCNU Gresik dan Kebomas, serta banom NU di wilayah Gresik, Kebomas dan Manyar. Tak hanya itu, Peserta didik dari SMANU 1 Gresik, SMANU 2 Gresik, juga SMA Darul Islam Gresik turut terlibat dalam forum kebudaayan tersebut.
Pembacaan Tahlil dipimpin ketua Lesbumi NU Gresik untuk mendoakan para sesepuh Budayawan Gresik yang sampun kapundhut. Berlanjut dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Ya Lal Wathon, sambutan dari ketua MWCNU Gresik Ustadz Mokhamad Zainuri, M.Pd.
Sebelum acara diskusi Dalang Pelajar NU dari SMANU 1 Gresik yaitu Dalang Robi unjuk kebolehan menampilkan wayang. Disusul kemudian pembacaan Tembang Macapat laras Gresik naskah Serat Sidujoyo oleh Mbah Mat Kauli.
Forum diskusi berlangsung pukul 22.00 WIB. Dalam kesempatannya, Amir Syarifuddin menjelaskan isi dari Serat Sindujoyo secara tekstual. Ia menceritakan bahwa penerjemahan itu dilakukannya pada tahun 1999 untuk tugas kuliah.
Narasumber kedua Pak Toha menjelaskan tentang lagu Lir ilir yang memiliki penafsiran sendiri. Setelah penampilan dari Pak Toha, diselingi performance dari MWC Lesbumi Kebomas pembacaan Musikalisasi puisi.
Setelah itu dilanjutkan dengan Narasumber terakhir Mardiluhung menjelaskan tentang bahwa teks Sindujoyo harus disandingkan dengan kenyataan sekarang maka akan menemukan Toponim di wilayah Gresik. Mardiluhung berharap bahwa nanti Lesbumi NU Gresik bisa menerbitkan secara resmi buku terjemahan Sindujoyo yang dimiliki oleh Amir Syarifuddin. Setelah itu Mardiluhung membacakan puisi.
Penutupan diakhiri dengan pembacaan puisi dari Pak Fatah Yasin, berjudul Biliyard, pernah dibacakan pada saat orde baru. Menutup kegiatan Lesbumi NU Gresik memberikan kenang-kenangan kepada narasumber souvenir dan mengabadikan momen dengan berfoto bersama.
Penulis: Mustaghfirin
Editor: Chidir Amirullah