Gresik — Di usia 91 tahun, Supinah, seorang tukang pijat asal Desa Wates Tanjung, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, akhirnya mewujudkan impiannya untuk berhaji. Ia tercatat sebagai calon jemaah haji (CJH) tertua dari Gresik pada musim haji 2025.
Dikenal akrab sebagai Mbah Sup, kesehariannya dihabiskan dengan memijat anak-anak dan perempuan di desanya. Dengan tarif Rp 30 ribu per sesi, ia menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung secara rutin selama lebih dari dua dekade.
“Ini adalah panggilan dari Allah yang sudah saya tunggu-tunggu seumur hidup. Saya sangat senang akhirnya diberi kesempatan berhaji,” ujar Mbah Sup dengan mata berkaca-kaca, Senin (28/4/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Semula, nama Mbah Sup dijadwalkan berangkat pada 2030. Namun, program prioritas lansia dari Kementerian Agama mempercepat keberangkatannya ke Tanah Suci pada 2025 ini.
“Nggeh, seneng. Mpon sepuh diparingi kesempatan kalihan Gusti Allah. Nggih nate ditawari umroh, tapi saya lebih milih haji. Mugi-mugi budal sae, mantok sae. Nabung arto niki saking Gusti Allah,” tutur Mbah Sup, didampingi anak dan menantunya.
Dorongan dari keluarga juga menjadi penyemangat utama Mbah Sup. Anaknya menyebut bahwa keberangkatan ini adalah buah dari kerja keras dan doa yang tak henti-henti.
“Ini buah dari doa, kesabaran, dan kerja keras beliau,” kata anak Mbah Sup.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik, Lulus, membenarkan bahwa Mbah Sup termasuk dalam daftar CJH lansia yang mendapat prioritas keberangkatan.
“Mbah Sup menjadi salah satu dari 1.975 calon jemaah haji asal Kabupaten Gresik yang dipastikan akan berangkat pada tahun 2025 ini,” jelas Lulus saat dikonfirmasi.
Kisah Mbah Sup menjadi inspirasi banyak orang, membuktikan bahwa dengan niat, usaha, dan doa, tidak ada impian yang mustahil. Ia menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita, termasuk menunaikan rukun Islam kelima.
Penulis : Daniel Andayawan
Editor : Tiko