kabargresik.com – Belajar di warung kopi (Warkop) mungkinkah? Hal itu tidak ada yang tidak mungkin ketika Ngopi di warung Kopi ronde, itulah yang terlihat ketika berkunjung ke warung kopi ronde yang terletak di dusun Mojokopek, desa Dalegan, kecamatan Panceng. Dengan di temani suasana tempat asri dan natural terlihat pengunjung ngopi sambil baca buku.
Warung yang identik dengan konsep penataan tempo dulu ini, keistimewaan lain dari warung kopi ini adalah tersedianya berbagai macam buku dari berbagai literasi yang di pinjamkan secara gratis ke pengunjung selain itu juga di lengkapi fasilitas lain seperti free wifi, mishollah dan toilet.
Di bukanya warung ini atas Ide kreatifnya pemuda bernama Miftahul Huda asal Lamongan yang prihatin terhadap kurangnya minat baca pemuda, dan berinisiatif membuat warung yang juga sebagai perpustakaan pribadinya itu. “Selain kita bisa ngopi, kita juga bisa menambah wawasan kita dengan membaca” ujar pria yang pernah bekerja di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan. (13/09/2016)
Awalnya sempat pesimis dengan bisnis warung kopi dengan di selingi buku, karena memang minat pembaca di daerah Gresik utara sangat minim tetapi keistimewaan lain dari warung ini adalah dengan adanya wifi yang setiap orang bisa mengakses secara gratis. Dan dengan berjalannya waktu bisnis ini pun mulai menguntunglan karena omset per hari mencapai 1,5 juta.
Koleksi buku yang ada di warung ini pun sangat lengkap mulai dari fiksi, sastra, agama, dan lain sebagainya. Hal ini akan menambah wawasan pengunjung khususnya menumbuhkan minat baca pemuda sehingga akan mengubah mainset bahwa ngopi sambil belajar dan membuka wawasan dengan buku.
Menurut owner kopi ronde yang juga alumnus pendidikan matematika Unisda Lamongan ini membagikan ilmu kepada orang lain merupakan kewajiban sesama sehingga masyarakat akan terangkat derajatnya dari ilmu yang didapat “selain berbisnis, kita sebagai orang yang berpendidikan harus bisa mempraktikkan dan menularkan ilmu, dan menyediakan buku di warung ini adalah cara saya untuk menularkan ilmu”
Selain mengajak pengunjung untuk membaca, Konsep warung yang berdiri setahun yang lalu ini adalah mengajak penikmat kopi kembali ke era tempo dulu, dengan menyediakan ronde dan kopi nusantara yang di hadirkan dari aceh, toraja, papua dan sumatera menurut pendapat seorang pengunjung.
Ngopi yang nyaman dan asri memang di butuhkan pemuda jaman sekarang apa lagi yang bisa belajar dan juga di sediakan berbagai literatur bagi pengunujung “Ngopi di sini enak dan nyaman karena kita mendapat ilmu dari membaca buku yang di sediakan di sini, berikut tutur Riko (19) pengunujung asal Llamongan tersebut.
Harga secangkir kopi di warung Ronde beragam, mulai Rp 3000,- hingga Rp 6000,-. Sementara itu kopi yang manjadi favorit pengunjung adalah kopi Toraja, harga per cangkir Cuma Rp 6000,-. Berminat, silagkan dating di warung Ronde. (Akmal/mg1/k1)