Kabargresik.com – Angka Pernikahan dini semakin tinggi, kenaikan ini pun menjadi permasalahan sosial yang perlu dicarikan solusi. Faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan dini bermacam-macam mulai dari pola asuh keluarga yang salah dan tentunya kondisi lingkungan sangat mempengaruhi.
Menurut data dari Badan Keluarga Berencanan dan Pemberdayaan Perempuan (DKPP) kabupaten Gresik remaja yang menikah di bawah 20 tahun mencapai 192 orang. Pernikahan dini di beberapa daerah cenderung mengalami tren kenaikan, sampai bulan Oktober 2016 jumlah kasus dispensasi pernikahan yang masuk ke Pengadilan Agama Gresik karena hamil terlebih dahulu mencapai berjumlah 58 orang.
Menurut Hidayatul muslimah (48) kepala bidang keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluaga BKBPP Gresik, penyebab pernikahan dini di karenakan hamil di tengarai karena kurang pengawasan orang tua serta penyalahgunaan media sosial yang kerap di jadikan para remaja untuk memperlihatkan eksistensnya. “Remaja sekarang memang kurang bijak menggunakan media sosial sehingga media yang seharusnya di buat untuk hal positif, remaja menggunakan untuk hal negativ” tuturnya. Jumat (14/10/2016).
Menindaklanjuti banyaknya kasus pernikahan dini di kabupaten Gresik Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan kabupaten Gresik mensinergikan programnya tentang bahaya pernikahan dini dengan membuat Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR), Pusat Pelayanan Remaja dan Gender.
Mengingat banyaknya kenaikan jumlah pernikahan dini di Gresik pihak BKBPP sudah menyiapkan program untuk terjun langsung dengan memberikan edukasi kepada remaja di sekolah dan memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa menikah di usia dini itu berbahaya dengan cara memberikan konseling tentang pola asuh remaja. “Tahun depan akan kami fokuskan kepada daerah yang pernikahan dininya tinggi, kita akan bersinergi dengan lembaga pendidikan untuk bisa mengedukasi bahwa bahaya pernikahan dini” ujar ida kepada kabargresik.com
Ketika
di temui secara terpisah Nurul hidayati Psikolog UMG pun menyayangkan adanya tren kenaikan pernikahan dini di Gresik. Menurutnya pernikahan dini berbahaya selain kondisi tubuh yang belum siap mengandung bahaya lainpun pola pikir remaja awal masih dalam tahap berpikir singkat, mereka (remaja) belum siap menghadapi masalah rumah tangga. “Terkadang remaja awal yang menikah di usia dini akan rentan terhadap perceraian karena belum siap menghadapi permasalahan rumah tangga” ujarnya.
Nurul hidayati mengungkapkan bahwa pernikahan dini bisa di cegah dengan menyibukkan kegiatan positif di sekolah-sekolah seperti mengikuti kegiatan ekstrakulikuler serta pendidikan di lingkungan keluarga yang baik dengan cara orang tua harus bisa menjadi guru dan sahabat bagi anaknya. “Pendidikan dalam orang tua sangat bisa memberikan stimulus baik bagi remaha, ajak curhat mereka (Remaja) sehingga ada keterbukaan dari anak dan orang tua” tutur kaprodi psikologi UMG.
Pola asuh juga mempengaruhi dalam pembentukan karakter remaja. Komunikasi keluarga orang tua dan anak harus lebih intensif, orang tua harus bisa menjadi teman curhat bagi anak-anaknya sehingga masih bisa di pantau.
(Akmal/mg1/tik)