Marak Pernikahan Dini : Ortu Harus Mampu Jadi Sahabat Remaja

- Editorial Team

Jumat, 14 Oktober 2016 - 16:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nurul Hidayati: Ka Prodi Psikologi Unmuh Gresik

Nurul Hidayati: Ka Prodi Psikologi Unmuh Gresik

rps20161014_155630_889.jpgKabargresik.com – Angka Pernikahan dini semakin tinggi, kenaikan ini pun menjadi permasalahan sosial yang perlu dicarikan solusi. Faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan dini bermacam-macam mulai dari pola asuh keluarga yang salah dan tentunya kondisi lingkungan sangat mempengaruhi. 

Menurut data dari Badan Keluarga Berencanan dan Pemberdayaan Perempuan (DKPP) kabupaten Gresik remaja yang menikah di bawah 20 tahun mencapai 192 orang. Pernikahan dini di beberapa daerah cenderung mengalami tren kenaikan,  sampai bulan Oktober 2016 jumlah kasus dispensasi pernikahan yang masuk ke Pengadilan Agama Gresik karena hamil terlebih dahulu mencapai berjumlah 58 orang.

Menurut Hidayatul muslimah (48) kepala bidang keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluaga BKBPP Gresik, penyebab pernikahan dini di karenakan hamil di tengarai karena kurang pengawasan orang tua serta penyalahgunaan media sosial yang kerap di jadikan para remaja untuk memperlihatkan eksistensnya. “Remaja sekarang memang kurang bijak menggunakan media sosial sehingga media yang seharusnya di buat untuk hal positif, remaja menggunakan untuk hal negativ” tuturnya. Jumat (14/10/2016).

Menindaklanjuti banyaknya kasus pernikahan dini di kabupaten Gresik Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan kabupaten Gresik mensinergikan programnya tentang bahaya pernikahan dini dengan membuat Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR), Pusat Pelayanan Remaja dan Gender.

Mengingat banyaknya kenaikan jumlah pernikahan dini di Gresik pihak BKBPP sudah menyiapkan program untuk  terjun langsung dengan memberikan edukasi kepada remaja di sekolah dan memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa menikah di usia dini itu berbahaya dengan cara memberikan konseling tentang pola asuh remaja. “Tahun depan akan kami fokuskan kepada daerah yang pernikahan dininya tinggi, kita akan bersinergi dengan lembaga pendidikan untuk bisa mengedukasi bahwa bahaya pernikahan dini” ujar ida kepada kabargresik.com

Ketika

Nurul Hidayati: Ka Prodi Psikologi Unmuh Gresik
Nurul Hidayati: Ka Prodi Psikologi Unmuh Gresik

di temui secara terpisah Nurul hidayati Psikolog UMG pun menyayangkan adanya tren kenaikan pernikahan dini di Gresik. Menurutnya pernikahan dini berbahaya selain kondisi tubuh yang belum siap mengandung bahaya lainpun pola pikir remaja awal masih dalam tahap berpikir singkat, mereka (remaja) belum siap menghadapi masalah rumah tangga. “Terkadang remaja awal yang menikah di usia dini akan rentan terhadap perceraian karena belum siap menghadapi permasalahan rumah tangga” ujarnya.

Baca Juga :  Hasil Akhir Persegres VS Semen Padang 1-1

Nurul hidayati mengungkapkan bahwa pernikahan dini bisa di cegah dengan menyibukkan kegiatan positif di sekolah-sekolah seperti mengikuti kegiatan ekstrakulikuler  serta pendidikan di lingkungan keluarga yang baik dengan cara orang tua harus bisa menjadi guru dan sahabat bagi anaknya. “Pendidikan dalam orang tua sangat bisa memberikan stimulus baik bagi remaha, ajak curhat mereka (Remaja) sehingga ada keterbukaan dari anak dan orang tua” tutur kaprodi psikologi UMG.

Pola asuh juga mempengaruhi dalam pembentukan karakter remaja. Komunikasi keluarga orang tua dan anak harus lebih intensif, orang tua harus bisa menjadi teman curhat bagi anak-anaknya sehingga masih bisa di pantau.

(Akmal/mg1/tik)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

MUI Jatim Minta Pemda dan Aparat Tegas Cegah Maksiat Selama Ramadan
Dua Korban Tenggelam di Waduk Gedangkulut Gresik Ditemukan Meninggal
Korban Tenggelam di Waduk Gedangkulut Ditemukan Meninggal, Satu Anak Masih Dicari
PWGM dan Pemkab Gresik Bahas Pendidikan Anak PMI di Kuala Lumpur
Puncak Harlah NU Ke-102 MWCNU Dukun: Penguatan Ekonomi dan Jam’iyyah NU
Dawet Kelor, Hasil Inovasi Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Kebungson
Bus Tabrak Pengendara Motor di Duduksampeyan, Satu Korban Meninggal Dunia
Kasus Percobaan Bunuh diri di Rel Kereta Dududksampeyan, Lingkungan Remaja Harus lebih Peka
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 16:29 WIB

MUI Jatim Minta Pemda dan Aparat Tegas Cegah Maksiat Selama Ramadan

Minggu, 2 Februari 2025 - 13:47 WIB

Dua Korban Tenggelam di Waduk Gedangkulut Gresik Ditemukan Meninggal

Minggu, 2 Februari 2025 - 07:18 WIB

Korban Tenggelam di Waduk Gedangkulut Ditemukan Meninggal, Satu Anak Masih Dicari

Senin, 27 Januari 2025 - 17:41 WIB

PWGM dan Pemkab Gresik Bahas Pendidikan Anak PMI di Kuala Lumpur

Minggu, 26 Januari 2025 - 20:44 WIB

Puncak Harlah NU Ke-102 MWCNU Dukun: Penguatan Ekonomi dan Jam’iyyah NU

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Jaring Pemimpin Berkualitas, SPEMUPAT Gelar Debat Umum Calon Ketua IPM

Kamis, 6 Feb 2025 - 16:47 WIB