Kabargresik_ Penghentian Kurikulum 2013 direspon positif oleh kalangan pendidikan NU, mereka mempunyai kesan kurang siap bagi para guru dilingkungan Madrasah.Tak sedikit guru yang yang mendukung putusan penghentian Kurikulum yang disingkat K-13 itu oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
Moh.Dhofir Sekretaris Lembaga pendidikan(LP)Maarif Kecamatan Dukun Mengatakan,para guru masih kebingungan meski telah mendapatkan pelatihan K-13.
“proses pelatihan itu hanya berbentuk forum seminar.Si narasumber hanya bermodalkan satu buah flashdish yang berisi powerpoint,kemudian para guru disuruh membuat Rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP)sendiri dan terus dipresentasikan secara sampel.”Ujarnya Dia.
Menurut Dhofur, materi tingkat sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah dinilai terlalu tinggi.Materi itu berat,untuk tingkat Mi/SD.Bila dibandingkan dengan kurikulum KTSP.Materi kelas 4 justru dilaksanakan di kelas 6 dan 5.
Terkait pelatihan Guru dia mengatakan,seharusnya swsuai rencana selama 5 hari.Namun pada kenyataanya,hal tersebut,hanya dilakukan selama tiga hari.
Pelatihan dianggap tidak cukup untuk mengubah pola pikir guru dalam proses pembelajaran.Dia juga mengatakan, bahwa pelatihan guru seharusnya dilakukan secara sistematis, terstruktur,dan berkelanjutan.Hal itu pun harus disesuaikan dengan kebutuhan guru itu sendiri.
Masalah buku juga diungkapkan menjadi persoalan tehnis lain atas pengajaran di sekolah. Pasalnya,masih banyak sekolah yang menerima buku pelajaran siswa tak sesuai dengan jadwalnya ini yang bikin kami agak setress.”Keluhnya.(Syafik)
Editor: fahruddin