
kabargresik.com – Munculnya kabar tidak sedap, adanya sumbangan yang cukup besar dari beberapa perusahaan dari anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengurukan lahan Bumi Perkemahan Sunan Kalijaga Raci Tengah Sidayu, menjadi sorotan masyarakat. Kabarnya tiap perusahaan yang dimintai bantuan 300 kubik untuk pengurukan bumi perkemahan dan jalan akses masuk, padahal bumi perkemahan Sidayu tersebut sudah dianggaran pada tahun 2016 sebesar 2,4 M.
Jumlah anggaran ini dibenarkan oleh anggota Banggar DPRD Gresik, kalau anggaran untuk bumi perkemahan di Sidayu sebesar 2,4 M untuk tahun ini. Ditanya soal ada bantuan dari beberapa perusahaan untuk pengurukannya, anggota Banggar dari FPKB Syaf’i AM masih mencari informasi kebenarannya. “Saya ngak tahu, masih dalam proyek pekerjaan. Kontraknya masih Desember. Belum dilihat, biasanya berakhir masa kontrak kita lihat pekerjaannya,” katanya.
Dia juga mengatakn, “jika dalam proyek tersebut ada doble anggaran, tentu itu tidak diperbolehkan,” kata M. Syafi’i AM. Pihaknya juga akan mencari kebenaran terkait berita tersebut.
Secara terpisah kepala Bidang Tata Bangunan Dan Pengawasan Dinas Pekerjaan Umum (PU), Achmad Washil Miftahul Rachman , Jumat (30/9/2016) membenarkan terkait ada perusahaan yang menyumbang pengurukan jalan menuju bumi perkemahan Sidayu tersebut. Dia juga menjelaskan kalau pengurukan jalan memang tidak dimasukkan dalam anggaran.
“Kalau jalan menuju perkemahan itu tanggung jawab CSR, dan kita sudah minta resmi secara surat kepada perusahaan supaya ikut andil membantu. Kan itu jalan desa, kalau semisal nanti pembangunnya diteruskan sama pihak desa ya silakan” Kata Washil.
Menurut Washil, Anggaran tahun 2016 itu hanya membangun lingkungan bumi perkemahan seperti, pagar keliling, kolam untuk penadah air hujan, kamar mandi, lapangan upacara. “Karena untuk jalan menuju perkemahan tidak dianggaran maka kami meminta bantuan kepada perusahaan – perusahaan seperti, Petro, Polowijo dan masih banyak yang lainya, lupa saya mas,” ujarnya kepada kabargresik.com.
Sementara itu, kepala desa Raci Tengah Sidayu, Mahrus mengakui kalau ada sebagian pedel urukan yang masuk di bumi perkemahan, “memang ada pedel yang dimasukkan ke bumi perkemahan untuk jalan akses menuju balai-balai yang ada karena jalannya masih lempung dan itu atas perintah orang PU, bukan saya, karena saya hanya menerima surat jalan dari truk yang ngangkut saja,” ujar Mahrus saat dikonfirmasi di kantor desa Raci Tengah, Senin (3/10/2016).
Mahrus juga menjelaskan, kalau pedel yang dimasukkan ke lokasi perkemahan itu bantuan dari PT Petrokimia Gresik sebanyak 300 kubik. Sementara itu bantuan dari perusahaan lainnya seperti PT Polowijo Gosari, PT Smelting dan PT Maspion yang rata-rata 300 kubik per perusahaan diakuinya digunakan untuk jalan akses ke bumi perkemahan. “kalau pedel dari 3 perusahaan lainnya memang digunakan untuk jalan akses masuk bumi perkemahan yang itu merupakan jalan desa, dan yang memerintahkan juga orang PU bukan pihak desa, sekali lagi kami hanya ketiban sampur, karena wilayahnya masuk desa Raci Tengah” tutur Mahrus.
Proyek bumi perkemahan Sidayu, yang saat ini pengerjaannya di laksanakan oleh PT. Aprilian Duwipa Inter Nusa itu, kabarnya juga akan menambah anggaran pada tahun 2017 sebesar 2 M. “Yah itu masih usulan dari kami, belum resmi digedok oleh Pemkab dan DPRD,” tambah Washil. (Aam/tik/k1)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT