Kabargresik_ Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan petani. Pupuk ini mengandung unsur hara utama, yaitu Nitrogen (N) untuk pertumbuhan daun, Fosfor (P/Phosphor) yang membantu pertumbuhan akar dan tunas, serta Kalium (K) membantu pembungaan dan pembuahan.
Dari tiga unsur itu, hanya Nitrogen yang bahan bakunya ada di Indonesia, sedangkat lainnya, yaiti Fosfor dan Kalium harus impor. Hanya ada di beberapa neagara saja di dunia ini. “Ya, 20 tahun mendatang akan ada pertarungan dari produsen pupuk untuk mendapatkan baham baku itu,” ujar Hidayat Nyakman, Direktur Utama (Dirut) PT Petrokimia Gresik, dalam pemaparan kinerja Petrokimia tahun 2015, Selasa (29/12) malam.
Dia mengatakan, bahan baku yang harus diimpor untuk produksi Fosfat adalah Rock Phosphate. “Rock Phosphate hanya ada di beberapa negara saja, di Mesir, Jordan, Amerika bagian Selatan, dan Maroko,” ujarnya. “Dulu terdekat ada di Australia, tapi sekarang sudah habis,” imbuh Hidayat Nyakman.
Untuk Rock Phosphate tidak ada substitusinya. “Tidak seperti bahan baku gas, kan bisa disubstitusi batu bara. Untuk Rock Phosphate, tidak perlu sampai 20 tahun, dalam jangka lima tahun mendatang produsen pupuk sudah akan berebut,” terangnya.
Untuk itu, kata Hidayat Nyakman, Petrokimia saat inj mempersiapkan investasi keluar negeri untuk mendapatkan bahan baku itu. “Kita harus investasi keluar untuk mendapatkan jaminan pasokan Rock Phosphate. Saat ini kita tengah menjajaki Mesir, Maroko, dan Jordan terkait tambang Rock Phosphate,” ungkapnya.
Diungkapkannya, India saat ini sudah melakukan investasi keluar negeri untuk tambang Rock Phosphate. “Kita pasti akan ketinggalan jika tidak melakukan investasi luar negeri mulai sekarang. Kita akan kalah dengan negara India yang saat ini sudah melakukan investasi itu. Lima tahun mendatang sudah pasti akan berebut,” tandas Hidayat Nyakman kembali.
Tidak hanya Rock Phosphate, bahan baku untuk produksi Nitrogen di dunia ini juga sudah mulai tipis. “Bahan baku Nitrogen hanya ada di Rusia, Belarus dan Kanada. Kita harus juga siapkan untuk investasi keluar, agar mendapatkan jaminan,” terang Hidayat Nyakman. (Sutikhon/K1)