KWG Gandeng DPRD Gresik Akan Studi Banding ke Banyuwangi Belajar Pengentasan Kemiskinan

- Editorial Team

Kamis, 3 Februari 2022 - 17:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Much Abdul Qodir Ketua DPRD Kab Gresik

Much Abdul Qodir Ketua DPRD Kab Gresik

Komunitas Wartawan Gresik (KWG) berencana menggelar Studi Banding ke kabupaten Banyuwangi bekerjasama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Gresik yang dilaksanakan pada tanggal 24-26 februari mendatang.

Studi banding itu mengambil tema pengentasan kemiskinan dan reformasi birokrasi yang merupakan inisiatif KWG dalam mendukung program pemerintah kabupaten Gresik. Studi banding ini merupakan rangkaian Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2022.

Bagi KWG, program penanganan kemiskinan merupakan salah satu program prioritas Pemerintahan Gresik Baru di bawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah serta DPRD Kab Gresik. Hal itu sudah tertuang dalam Ranwal RKPD.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua KWG, Syuhud Almanfaluti mengatakan, penanganan kemiskinan merupakan salah satu parameter sebuah pemerintah dinilai berhasil atau tidak. Karana itu, kemiskinan selalu masuk dalam program dasar.

“KWG sebagai pilar demokrasi keempat ingin turut andil, berkontribusi membantu pemerintah dalam penangan kemiskinan. Sehingga, diharapkan angka kemiskinan di Gresik terus turun setiap tahun,”ujarnya, Kamis (03/02/2022).

Berdasarkan data statistik angka kemiskinan di Gresik tercatat di tahun 2021 masih tinggi di atas Provinsi Jawa Timur, bahkan nasional. Tahun 2021 kemiskinan di Gresik 12,42 Persen, Jawa Timur 11,40 Persen, dan Nasional 10,14 Persen.

Baca Juga :  1100 Guru Di Ujungpangkah Divaksin Hari ini

Sedangkan Banyuwangi dengan salah satunya program inovasinya dalam  pengentasan kemiskinan, tercatat dalam 10 tahun terakhir (2010-2020) angka kemiskinan turun drasatis dari 2 digit atau 20 persen menjadi di bawah 1 digit sekitar 6 persen sekian di tahun 2020-2021.

Tak heran jika saat ini Banyuwangi tetap menjadi literasi daerah lain untuk menimba ilmu dalam program penanganan kemiskinan.

“Makanya, diharapkan dengan adanya kegiatan studi banding soal kemiskinan di Banyuwangi tersebut bisa mengadopsi sejumlah program yang bisa diterapkan di kabupaten Gresik. Sehingga, angka kemiskinan di pemerintahan Gresik baru bisa turun drastis,”jelas Syuhud.

Selain kemiskinan, reformasi birokrasi juga menjadi fokus tematik dalam studi banding.   Hal ini difokuskan pada percepatan pelayanan publik dan pecepatan pembangunan yang didasarkan pada etos kerja dan profesionalisme birokrasi. Ketua DPRD Gresik, Moh. Abdul Qodir mengungkapkan betapa pentingnya penataan birokrasi agar tertata sesuai kompetensi.

“Karena sebaik apapun program dan perencanaan pembangunan daerah, jika output dan outcomenya tidak bisa diukur, maka indikator kinerja birokrasinya tidak akan baik. Karena itu perlu pengukuran input, output fan outcomenya agar kinerja birokrasi bisa menjadi baik,”ungkapnya.

Baca Juga :  Dewan Gresik Berbenah, Tiap Bulan Akan Evaluasi Alat Kelengkapan

Tak hanya itu, lanjut Ketua DPC PKB Gresik ini menjelaskan, pemkab Gresik juga dituntut bergerak cepat menata birokrasi sesuai perubahan Struktur Organisasi Tata Kelola (SOTK) baru. Apalagi pejabat eselon IV bakal difungsionalkan sesuai peraturan Menteri PANRB No. 28/2019 tentang penyetaraan jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional.

“Ini sudah menjadi dasar langkah strategis pemerintah pusat untuk menciptakan birokrasi yang lebih dinamis dan profesional sebagai upaya akselerasi layanan publik. Ini tantangan sudah di depan mata, maka pemkab Gresik dituntut untuk banyak melakukan penataan kedepannya,”beber Qodir.

Ditambahkan Qodir, dipilhnya Banyuwangi sebagai objek studi karena banyuwangi merupakan salah satu kabupaten paling inovatif di Indonesia. Tercatat hingga 2021 Banyuwangi masih menempati peringkat pertama kategori inovatif dalam penilaian Kemendagri. Selain itu, nilai kepatuhan pelayanan publik Banyuwangi juga masuk 10 besar dari 416 kabupaten se-Indonesia.

“Karena kami lihat kabupaten yang ada di Jawa Timur, menurut saya baru Banyuwangi yang paling berhasil melakukan penataan birokrasinya. Apalagi baru-baru ini, Banyuwangi telah meraih nilai tertinggi kepatuhan pelayanan publik se-Jawa Timur, dengan nilai 96,75 (dari skala 81-100) dari Ombudsman RI,”Tutupnya. (Tik).

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pimpinan DPRD Gresik Masa Jabatan 2024-2029 Resmi Menjabat
Plt Bupati Gresik Serahkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Di Menganti
Penurunan Angka Stunting Masih Menjadi Perioritas Pemkab Gresik
DPRD Gresik Dukung Transformasi  Dinas  Kesehatan Gresik Untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Pelantikan 50 Anggota DPRD Gresik 2024-2029: Harapkan Sinergitas Eksekutif dan Legislatif
IMM Cabang Gresik Turun Jalan Kawal Putusan MK
Pengelolaan Pengaduan SP4N LAPOR Kabupaten Gresik Masuk 10 Besar Nasional, Layanan Gresik AKAS 112 Terus Ditingkatkan
Museum Kanjeng Sepuh Diresmikan Sebagai Identitas Sejarah
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 7 Oktober 2024 - 22:18 WIB

Pimpinan DPRD Gresik Masa Jabatan 2024-2029 Resmi Menjabat

Kamis, 3 Oktober 2024 - 05:44 WIB

Plt Bupati Gresik Serahkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Di Menganti

Senin, 30 September 2024 - 23:19 WIB

Penurunan Angka Stunting Masih Menjadi Perioritas Pemkab Gresik

Kamis, 12 September 2024 - 09:16 WIB

DPRD Gresik Dukung Transformasi  Dinas  Kesehatan Gresik Untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Senin, 26 Agustus 2024 - 23:22 WIB

Pelantikan 50 Anggota DPRD Gresik 2024-2029: Harapkan Sinergitas Eksekutif dan Legislatif

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

PCNA Benjeng Gelar Bagi Takjil dan Buka Bersama untuk Pererat Silaturahmi

Senin, 10 Mar 2025 - 06:15 WIB

Muhammadiyah Gresik

PKDA SD Almadany: Pesantren Kilat yang Menanamkan Disiplin dan Nilai Keislaman

Minggu, 9 Mar 2025 - 21:13 WIB