Kabargresik.com – Belum selesai penganiayaan yang terjadi di Sumatra atas kekerasan wartawan, kini terjadi kembali kekerasan terhadap pekerja pers yang terjadi di Madiun pada Minggu kemarin (02/10/2016)
Hal ini dikecam serius oleh Komunitas Wartawan Gresik (KWG). Mereka menggelar aksi atas kekerasan dan menyatakan kekecewaannya terhadap aksi premanisme oknum TNI di Madiun, yang diketahui telah melakukan perampasan alat kerja hingga kekerasan fisik terhadap kontributor NET TV, Sony Misdananto.
Dalam aksinya sejumlah wartawan Gresik juga membuat teater ikal, menjelaskan kekerasan yang sering melanda dikalangan mereka. “Kami hanya menulis berita, bukan mencari musuh,” teriak Sugik yang juga kontributor Surya Online. Sugik juga mengatakan akan mengakomodir seluruh wartawan di Gresik maupun di luar Gresik, akan memboikot semua pemberitaan yang berkaitan dengan sejumlah agenda TNI di nasional maupun di daerah.
Adapun tuntutan para wartawan tersebut. 1. Mengutuk keras tindakan kekerasan oknum TNI, terhadap insan pers. 2. Mendesak panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melalui lemaba yang terkait untuk menindak dan menghukum oknum yang terlibat. 3. Mendesak pemerintah mengembalikan tugas TNI sesuai fungsi sebagai pertahanan negara dengan menjaga tapal batas wilayah NKRI. 4. Mendorong Dewan pers dan juga Komnas HAM RI usut tuntas dan tegas setiap tindakan yang mengancam keselamatan wartawan. 5. Jangan sampai terulang kembali, tindakan kekerasan terhadap jurnalis yang dalam tugasnya dilindungi oleh undang-undang.
Aksi solidaritas tersebut dilakukan di depan kantor balai Wartawan Gresik. Seperti diketahui Kontributor Net TV Sony Misdananto saat melakukan aktivitas peliputan, sedang mengambil gambar konvio PSTH yang menabrak jalan di depan markas. Kemudian ada oknum TNI yang bertindak kekerasan terhadap peserta konvoi. Disaat Sony mengambil gambar, tiba-tiba ada oknum TNI lain, dibelakangnya dan langsung menghajar Sony dengan membabi buta.
Ika Hidayat juga menjelaskan, kondisinya sekarang luka lebam di pelipis mata sebelah kiri, dan mengalami shok berat. Saat ini Sony tengah diperiksa oleh anggota DENPOM TNI AD Madiun. “Tindakan keswenang-wenangan yang dilakukan oleh onkum TNI terhadap insan jurnalis yang melakukan peliputan, sangat tidak beradab dan membunuh nilai-nilai kebebasan pers di Indonesia yang dilindungi UU No 4 tahun 1999,” kata Ika yang juga Ketua Wartawan Gresik tersebut. (Aam/tik)