Momen Lebaran di Gresik tak hanya identik dengan ziarah ke makam para wali, namun juga menjadi waktu yang tepat untuk mencicipi kuliner khas yang menyimpan nilai sejarah dan budaya. Salah satunya adalah Kupat Ketheg, atau yang lebih dikenal sebagai Kupat Giri, makanan tradisional yang hanya ditemukan di kawasan Makam Sunan Giri.
Kupat Ketheg terbuat dari beras ketan putih murni yang dibungkus daun janur, menghasilkan tekstur kenyal dan rasa gurih yang khas. Biasanya disajikan bersama parutan kelapa dan siraman gula merah, menjadikannya sajian sederhana namun menggugah selera.
Menurut cerita turun-temurun, Kupat Ketheg merupakan makanan favorit Sunan Giri saat Lebaran. Sejak saat itu, kuliner ini menjadi tradisi tahunan yang tetap lestari di tengah masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menariknya, Kupat Ketheg dibuat dengan menggunakan air lanthung, yaitu air berwarna kehijauan yang berasal dari sumur tua di Gunung Anyar, dekat dengan Makam Dewi Sekardadu—ibu kandung Sunan Giri.
“Air ini yang bikin kupat bisa awet hingga seminggu, apalagi saat musim kemarau karena kandungan lanthungnya lebih kental dan tidak tercampur hujan,” ujar Yuyun (36), salah satu produsen Kupat Ketheg yang telah menjalankan usaha ini secara turun-temurun.
Yuyun menambahkan, proses pembuatan kupat ini tidak bisa sembarangan. Air lanthung harus diambil langsung dari Gunung Anyar dan daun pembungkus ketupat pun didatangkan dari Mojokerto.
“Daunnya memang beda, lebih kuat dan pengaruh ke rasa. Jadi meskipun sekilas terlihat seperti ketupat biasa, rasanya jelas beda,” jelasnya.
Kupat Ketheg dijual dengan harga terjangkau, yakni Rp3.000 per biji. Dalam sehari, Yuyun mampu menjual antara 50 hingga 100 biji, belum termasuk pesanan dari luar kota.
“Karena ini kawasan wisata religi, banyak pembeli dari luar Gresik. Tapi warga lokal juga banyak yang langganan, apalagi kalau sudah memasuki Lebaran seperti sekarang,” ungkapnya.
Kupat Ketheg menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Lebaran di Gresik. Selain rasanya yang lezat, kuliner ini juga menjadi favorit para peziarah yang datang ke Makam Sunan Giri.
Jika Anda berkunjung ke Gresik saat Lebaran, jangan lewatkan untuk mencicipi kupat ketheg—sebuah cita rasa yang memadukan nilai religi, budaya, dan kenikmatan dalam satu gigitan.
Penulis : Daniel Andayawan
Editor : Tiko