Kuatkan Bandar Grissee, Gresik Dan Jogjakarta Bisa Jadi Sister City

- Editorial Team

Sabtu, 18 Maret 2023 - 11:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kerja keras Komunitas Wartawan Gresik (KWG) bersama DPRD Kab Gresik untuk menghidupkan Bandar Grissee disambut baik oleh pengelola Malioboro, keduanya berencana membuat sister City.

Hal ini terungkap saat KWG dan DPRD kab Gresik melakukan studi banding di Kota Yogyakarta. Banyak ide brilian dan wacana baru untuk pembangunan pariwisata di Kota Pudak.

Kegiatan itu dihadiri langsung oleh Wakil Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim didampingi Sholihuddin dan Suberi dengan dua pemateri dari UPT Pengelolaan Cagar Budaya dan Dinas Kebudayaan Yogyakarta.

Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim mengatakan, keberadaan Bandar Grisse di Jalan Basuki Rahmad diyakini bisa mendongkrak pariwisata dan ekonomi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Nurhamim, DPRD Gresik akan mengkaji pengembangan wisata berbasis budaya di Bandar Grisse. Sebelum itu, penataan parkir dan PKL juga akan diperhatikan.

“Gresik punya kawasan istimewa yang menawarkan integrasi antar etnis di satu lingkungan sehungga bisa dimanfaatkan seperti Kawasan Malioboro,” katanya saat dialog di salah satu kafe Kota Yogyakarta, Jumat (17/3/2023) pagi.

Bagi Nurhamim,  keberagaman masyarakat di wilayah itu memang bisa jadi contoh, sehingga tak salah pemerintah pusat menggelontorkan anggaran untuk penataan kawasan.

Baca Juga :  Jadwal Sholat Sesuai MTT Khusus Wilayah Gresik

“Nah kami ini belajar ke Yogyakarta, ingin mencontoh kawasan Malioboro yang menjadi primadona, akan kami kaji bagaimana pengelolaannya,” ujar dia.

Menurut dia, kawasan Malioboro dan Bandar Grisse memiliki kesamaan. Diantaranya terdapat histori, dahulu di Jalan Basuki Rahmat merupakan kawasan kepelabuhanan yang terkenal.

“Saya kira ada kesamaan jadi kami tidak rugi belajar kesini, satu sama-sama ada prespektif ekonomi, histori. Nanti hasil diskusi ini akan kami adopsi, sehingga studi komparasi ini ada hasil,” harapannya.

Sementara itu, Ketua KWG Miftahul Arif menyampaikan, selain berperan dalam mempromosikan keberhasilan daerah, KWG juga berkomitmen kolaborasi dengan pemerintah baik eksekusi maupun legislatif.

“Seperti kegiatan kali ini, kami membuat program studi banding yang diharapkan ada manfaatnya untuk pengembangan pariwisata Gresik,” imbuhnya.

Miftahul menambahkan, kawasan bandar Grisse yang kebetulan didepan Kantor Balai Wartawan harus dimanfaatkan maksimal untuk menumbuhkan ekonomi sekitar.

“Kami harapkan, nantinya Gresik bisa seperti Malioboro,” ungkap dia.

Studi banding ini harus menghasilkan sesuatu yang istimewa untuk Gresik dan Yogyakarta dan penjajakan adanya sister City antar kedua daerah ini insya Allah bisa terwujud.

“saya harap pemkab Gresik lebih serius mengelolah kawasan kota lama, dan menggandeng Pemkot Jogja adalah sebuah harapan yang harus diikhtiarkan” pinta Miftahul Arif.

Baca Juga :  Pasca Pemilu, LDNU Gresik Imbau Khatib Jumat Sampaikan Pesan Persaudaraan

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti, menambahkan kawasan Malioboro sudah ada sejak lama. Namun, dalam perkembangannya terdapat inovasi dalam pengelolaannya.

“Yang terbaru, kawasan PKL dulunya berada di sekitar trotoar kini kami buatkan tempat khusus dan ada sentranya. Meski awalnya sangat sulit dan ada pro kontra namun kami berhasil melakukan,” ujarnya.

Diungkapkan Yetti, pengelolaan Malioboro di bawah UPT Pengelolaan Cagar Budaya. Unit pelaksana tugas itu mempunyai wewenang dan tanggungjawab penuh.

“Seperti pengaturan PKL, pedagang, pengamen, bahkan soal kebersihan dan keamanan dan pekerja kreatif lainya. Kami terus mengawasi sehingga bisa terkontrol. aktivitas seperti pengamen itu izin ke UPT,” terangnya.

Ke depan, Yetti juga berharap ada kolaborasi yang dilakukan Pemkan Gresik dan Pemkot Yogyakarta. Hal ini penting untuk menghasilkan ide dan gagasan baru dalam membangun pariwisata budaya.

“Tentu kami senang jika bisa kolaborasi bersama, dan kami siap datang ke Gresik untuk sama-sama belajar. Yogyakarta dan Gresik ada kesamaan, semoga ada kesamaan kesana,” imbuhnya. (Ad/Tiko)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

MUI Jatim Minta Pemda dan Aparat Tegas Cegah Maksiat Selama Ramadan
Dua Korban Tenggelam di Waduk Gedangkulut Gresik Ditemukan Meninggal
Korban Tenggelam di Waduk Gedangkulut Ditemukan Meninggal, Satu Anak Masih Dicari
PWGM dan Pemkab Gresik Bahas Pendidikan Anak PMI di Kuala Lumpur
Puncak Harlah NU Ke-102 MWCNU Dukun: Penguatan Ekonomi dan Jam’iyyah NU
Bus Tabrak Pengendara Motor di Duduksampeyan, Satu Korban Meninggal Dunia
Tukang Becak di Gresik Meninggal Mendadak, Diduga Akibat Penyakit yang Dideritanya
Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektar di Gresik Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Berita ini 8 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 16:29 WIB

MUI Jatim Minta Pemda dan Aparat Tegas Cegah Maksiat Selama Ramadan

Minggu, 2 Februari 2025 - 13:47 WIB

Dua Korban Tenggelam di Waduk Gedangkulut Gresik Ditemukan Meninggal

Minggu, 2 Februari 2025 - 07:18 WIB

Korban Tenggelam di Waduk Gedangkulut Ditemukan Meninggal, Satu Anak Masih Dicari

Senin, 27 Januari 2025 - 17:41 WIB

PWGM dan Pemkab Gresik Bahas Pendidikan Anak PMI di Kuala Lumpur

Minggu, 26 Januari 2025 - 20:44 WIB

Puncak Harlah NU Ke-102 MWCNU Dukun: Penguatan Ekonomi dan Jam’iyyah NU

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Urun Rembug Pilrek UMG Periode 2025-2029

Selasa, 4 Feb 2025 - 19:42 WIB