Komisi II DPRD Kab Gresik akan mengupayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa menyalurkan Pupuk baik Subsidi maupun non Subsidi.
Hal ini disampaikan Sahrul Munir Wakil Ketua Komisi II saat konfrensi pers di ruang rapat DPRD Kab Gresik, Kamis (19/3/2020).
Menurut Sahrul, Komisi 2 akan melakukan koordinasi dengan produsen pupuk PT Petrokimia Gresik terkait teknis penyaluran.
“setelah kami kemarin melakukan jaring aspirasi di beberapa kecamatan, ternyata distribusi pupuk menjadi kendala, dan warga banyak yang meminta agar BUMDes bisa menjadi penyaluir pupuk, baik subsidi maupun non subsidi” ujar Sahrul.
Bagi komisi II pupuk menjadi masalah serius di masyarakat saat ini setelah ada pengurangan jatah pupuk subsidi, apalagi sebelumnya pada Permenpen 01 2020 yang meniadakan pupuk subsidi bagi petambak, walaupun akhirnya sk itu diperbaharui dan petambak tahun ini masih bisa mendapat jatah.
“walaupun saat ini petambak masih mendapat jatah, untuk tahun depan belum pasti, dan ini hasus diantisipasi. Maka distribusi pupuk Non subsidipun harus dipikirkan, biar petani tambak bisa melakukan pemupukan” terangnya.
Karena banyak petani tambak yang sebenarnya tidak melihat harga pupuk, tapi ketersediaan pupuk. “Mereka, petambah yang tambaknya luas itu yang dipikirkan adalah ketersediaan pupuk, kalaupun mahal asal ada biasanya dia mau beli,” cerita Sahrul yang juga keluarga petani tambak di Manyar.
Dalam konfrensi pers tersebut terungkap bahwa warga di kepulauan Bawean masih mengharapkan sektor pertanian menjadi tumpuhan warga bukan pada sektor pariwisata.
“saat Komisi II ke Bawean kemarin, kami dicurhati kalau warga perlu pendampingan sektor pertanian, baik teknologi maupun bibit,” uangkap Sahrul. Politikus PKB ini juga mengatakan kalau untuk 2020 mengandalkan sektor pariwisata di Bawean sangat tidak mungkin, baginya pemerintah Kabupaten Gresik kurang serius dalam mengembangkan sektor pariwisata disana. “Saya lihat pendampngan anggaran untuk sektor pariwisata disana kurang mewadahi, jadi sangat tidak mungkin kalau bisa diandalkan, dan lagi masyarakaynya malah ingin pertaniannya yang maju,” tutup Sahrul Munir. (ad/tik)