Kabargresik_ Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan Aksi penolakan kenaikan terhadap tarif Air Minum (PDAM) Kabupaten Gresik (15/1/2014).
Aksi sempat diwarnai ketegangan dengan saling dorong dan adu mulut, antara Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Gresik dengan aparat polisi yang menjaga pagar kantor pusat PDAM Gresik.
Bentrokan kecil terjadi lantaran massa aksi meminta Dirut untuk menemui mereka di luar kantor. Massa enggan menemui dirut yang telah menyediakan ruangan untuk berdialog bersama Dirut PDAM Gresik, di ruangan kantor PDAM Gresik yang bertempat di Jl. Permata Perumahan Bunder Asri Gresik. Namun, satu jam kemudian akhirnya Dirut PDAM Gresik akhirnya menjelaskan kepada mahasiswa alasan kenapa PDAM melakukan kenaikan tarif.
Dikatakan Muhammad di depan massa aksi jika kenaikan tarif merupakan cara terbaik untuk menghindari agar perusahaan daerah ini tidak merugi,
“Sejak tahun 2002 tarif air PDAM Gresik belum pernah naik, baru kali ini kenaikan terjadi, ini sendiri disesuaikan dengan harga dollar juga agar PDAM tidak merugi.” Jelasnya.
Sebagaimana diketahui, bahwa aksi demo ini menyusul dinaikkannya tarif PDAM Gresik yang mencapai kisaran 67% kenaikan dari harga semula.
Sementara itu, meski tarif air PDAM di Gresik semakin naik, namun kebutuhan warga semakin bertambah, “Rencananya 2014 ada tambahan sambungan rumah (SR) sebanyak 6 ribu pelanggan baru diwilayah Gresik selatan, waiting list ada 20 ribu pelanggan” ujarnya.
Muhammad menargetkan pada tahun 2016 mendatang 20 ribu daftar pelanggan yang sudah menunggu dapat segera mendapatkan pelayanan air dari PDAM Gresik.
Tak hanya sambungan rumah, terdapat 250 unit saluran untuk industri yang sudah menunggu sambungan dari PDAM Gresik. (Chidir)
Editor: zumrotus