kabargresik.com – Akhir Tahun ini Dinas kesehatan Kabupaten Gresik menetapkan Gawat darurat bagi kematian ibu dan anak. Tren Angka ini tergolong masih tinggi, Sampai bulan November tercatat ada 16 ibu dan anak meninggal di kabupaten Gresik
Penyebab Kematian ibu dan anak dikarenakan kurangnya edukasi ibu hamil dan masyarakat belum menyadari bahwa pemeriksaan kandungan sangat di perlukan untuk mengetahui kondisi kehamilan.
Baca Juga : Dua Dari Tiga Korban ABK KM Mulya Jati Telah Diteridentifikasi | JATIM.co
Menurut dr. Umi Khoiroh,Paradigma masyarakat serta asumsi-asumsi yang belum tentu kebenaranya terkait kesehatan ibu dan anak menambah panjang kasus kematian, “untuk pendarahan masih bisa tertolong dengan pertolongan di puskesmas, tetapi untuk mitos-mitos yang beredar kami kerap kesulitan untuk menjangkau ke masyarakat seperti mitos tidak boleh tertidur saat usai melahirkan seakan sudah menjadi budaya di masyarakat padhal sebenarnya tidur siang bagi ibu hamil itu di perlukan” tegas, kasie kesehatan ibu dan bayi Dinkes Gresik. Senin (21/11/2016).
dr. Umi berharap di tahun ini angka kematian ibu dan anak bisa di kendalikan,’’ dengan menetapkan gawat darurat, di harapkan bidan bisa jemput bola dan mendampingi secara intensif kepada ibu hamil’’ tutupnya.
Pihak Dinkes mengaku sudah mengintensifkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan menggratiskan biaya pemeriksaan dan bidan jemput bola kepada masyarakat yang sedang hamil serta mengajak kader-kader desa seperti PKK dan karang taruna untuk mendampingi ibu hamil. (akmal/k1)