Kecelakaan laut terjadi di perairan Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, pada Senin (27/1) pagi. Peristiwa tersebut mengakibatkan satu nelayan meninggal dunia dan satu korban lainnya masih dalam pencarian.
Insiden terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, di perairan yang berjarak 3 mil dari Dusun Bangsal, Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura. Gelombang tinggi akibat cuaca buruk menghantam perahu nelayan hingga menyebabkan kapal tenggelam.
Kasatpolairud Polres Gresik, Iptu Arifin, menjelaskan bahwa perahu milik Sukandi berangkat dari Dusun Bangsal bersama tiga anak buah kapal (ABK) pada pukul 03.30 WIB. Setibanya di tengah laut, mereka mulai menebar jaring. Namun, ombak besar disertai angin kencang menghantam kapal, menyebabkan lambung kapal bocor dan kemasukan air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dikarenakan kapal masih terikat dengan jaring, kapal tidak bisa bergerak dan akhirnya tenggelam. Dua orang selamat, sedangkan dua lainnya hilang,” ungkap Arifin.
Tim pencarian berhasil menemukan Sudariono dalam keadaan meninggal dunia. Sementara itu, juragan kapal Sukandi (63) masih belum ditemukan hingga saat ini. Dua korban selamat, yakni Nurul Mujahada (57) dan Nur Fali (65), berhasil dievakuasi oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Kerugian akibat kecelakaan ini diperkirakan mencapai Rp 200 juta, meliputi kerusakan pada perahu dan alat tangkap ikan.
“Kami terus melakukan pencarian terhadap korban yang hilang dan berharap cuaca membaik agar proses pencarian berjalan lebih lancar,” tambah Arifin.
Kecelakaan ini menjadi peringatan bagi nelayan agar lebih waspada saat melaut, terutama dalam kondisi cuaca buruk yang sering terjadi di perairan Bawean.
#berita_gresik #kabargresik
Penulis : Daniel Andayawan
Editor : Akhmad Sutikhon