Kabargresik.com – Untuk menghidupkan kembali cerita rakyat yang terdapat di desa Tanjungawan, Ujungpangkah. Pemerintah desa setempat mengemas karnaval peringatan HUT kemerdekaan RI ke-72 itu bertemakan cerita rakyat masa lampau.
Cerita rakyat yang diangkat pemerintah desa setempat yakni bedol desa atau pemindahan desa Tanjangawan Ujungpangkah yang terjadi pada tahun 1975 silam.
Pada waktu itu, masyarakat berpindah dari desa Tanjangawan yang awalnya di sebelah timur jalan raya yang kini menjadi areal pertambakan lalu pindah ke areal pertanian sebelah barat jalan raya Ujungpangkah. Alasan pemindahan tersebut dikarenakan tempat desa yang lama menjadi tempat langganan banjir.
Untuk mengangkat cerita rakyat yang hampir terlupakan, Kepala desa Tanjangawan Ujungpangkah, Muhajir menjelaskan, untuk menghidupkan cerita rakyat tersebut tidak mudah sebab masyarakat mulai lupa sejarah yang terdapat di desa tersebut. Sehingga pihaknya berkomitmen mengembalikan sejarah tersebut melalui karnaval.
“Melalui karnaval kita hidupkan kembali sejarah masa lampau yang mana desa kita pernah pindah pada tahun 1975 silam” katanya, Jumat (25/08).
Alhasil, dari 14 Rukun Tetangga (RT) yang terdapat di Tanjangawan, Ujungpangkah. Masing-masing RT memerankan berbagai macam cerita rakyat, antara lain ada yang memerankan seorang nenek yang berjuang untuk pindah desa, adapula sepasang pengantin yang pindah sebab desa yang lama banjir. Tak hanya itu, bahkan ada beberapa warga yang memerankan pemuda yang mengangkat miniatur rumahnya sebab tempat yang lama kebanjiran.
Atas digelarnya karnaval dengan tema cerita rakyat, Muhajir berharap agar masyarakat bisa mengenang kembali cerita rakyat yang ada di desa yang ia pimpin. Sebab, sejarah tersebut tidak boleh dilupakan dan hilang ditelan zaman.
“Semoga cerita rakyat yang dikemas menjadi karnaval ini bisa dikenang kembali oleh warga desa. Selain itu, pemuda agar paham akan cerita rakyat desa Tanjangawan” sambung Kades yang sudah memimpin dua periode itu.
Selain memerankan berbagai macam cerita rakyat masa lampau, karnaval di desa penghasil kepiting terbesar di kecamatan Ujungpangkah itu juga memerankan berbagai cerita kehidupan masyarakat desa setempat yang rata-rata berprofesi petani dan pembudidaya kepiting.
“ini acara karnaval sekaligus menjadi momentum untuk memperingati HUT RI ke 72. Dan, karnaval ini juga sebagai bentuk penghidupan kembali karena sudah lama di Tanjangawan tidak ada karnaval” tambah Miftahuddin, Kasie Pemerintahan, Desa Tanjungawan, Ujungpangkah.
Terlihat beberapa warga sangat antusias dalam mengikuti karnaval tersebut. Bahkan hampir semua warga desa Tanjangawan turut mengikuti rangkaian acara tersebut dengan memerankan berbagai peran (Akmal).