Kabargresik_ Setelah meraih penghargaan dari Gubernur beberapa saat yang lalu, kembali Bupati Gresik, Dr. Sambari Halim Radianto maraih penghargaan Pembina dan Pemerhati Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tingkat Nasional tahun 2014.
Menurut Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik, Suryo Wibowo pada Rabu (28/5) dikantornya. Tak hanya Bupati, pada penerimaan Penghargaan K3 yang merupakan penghargaan program Zero Accident pada perusahaan tingkat Nasional tahun 2014. Gresik juga menempatkan 65 Perusahaan sebagai peraih penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan 4 Perusahaan lainnya meraih sertifikat Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Tingkat Nasional.
Penerimaan penghargaan berlangsung kemarin di Auditorium Bhirawa Hotel Bidakara Jakarta, pada Senin malam kemarin. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Mulyanto mewakili Bupati Gresik.
Menurut Suryo, “Dibanding tahun lalu, penerima penghargaan kali ini jauh lebih besar. Kalau pada tahun 2013 lalu hanya 35 Perusahaan” ujar Suryo yang mengiringi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Mulyanto saat menerima penghargaan.”Kenaikannya sekitar sembilan puluh prosen,” tambah mantan Camat Benjeng.
Untuk penerima sertifikat Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Tingkat Nasional kali ini, ada 4 (empat) perusahaan besar dari Gresik yang meraih sertifikat ini. Seperti yang disampaikan oleh Mulyanto katanya”, Empat perusahaan tersebut adalah PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. PT. White Oil Nusantara, PT. Maspion Energy Mitratama LPG Terminal, dan PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Cabang Gresik”.
Senada dengan harapan Kemenakertrans agar pada tahun depan lebih banyak lagi perusahaan penerima K3, Mulyanto berharap tahun 2015 Gresik meraih penghargaan program Zero Accident lebih banyak lagi. “Kami mentergetkan 100 perusahaan” katanya. Terkait target yang disampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan acara sosialisasi penetapan potensi bahaya besar dan menengah. “Ada 100 perusahaan yang kami undang termasuk 65 peraih K3 tahun ini. Mereka adalah kandidat peraih K3 tahun 2015” ujarnya. (sdm)
Editor: fahruddin