GRESIK | NUGres – International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret. Momen ini penting, bahkan Google saja membuatkan doodle khusus guna memperingatinya.
Lantas, bagaimana tanggapan dan argumen rekanita, aktivis Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Kabupaten Gresik?
Berikut ini sederet argumentasi kader Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Gresik, saat NUGres bertanya; Apa pendapatmu tentang International Women’s Day?
Tanggapan Ketua PC IPPNU Gresik, rekanita Nur Izzatul Isslamiyah
“Menurut saya Internasional Women’s Day merupakan salah satu hari perempuan sedunia yang sudah ditetapkan sejak tahun 1900-an. Adanya Internasional Women’s Day (IWD) ini membuktikan bahwasanya perempuan memiliki keistimewaan tersendiri di dunia ini,” ujarnya, mengawali sederet tanggapan rekanita lain yang dihimpun NUGres, Jumat (8/3/2024).
“Selain itu juga sebagai bukti bahwasannya perjuangan perempuan patut untuk dihargai. Internasional Women’s Day juga merupakan bentuk peringatan perjuangan perempuan mencapai kesetaraan gender dan hak-haknya, seperti hak memilih, hak bekerja, dan hak atas pendidikan,” imbuh rekanita Izza.
“Internasional Women’s Day 2024 ini mengangkat tema “Inspire Inclusion” yang bisa kita artikan merayakan keberagaman dan pemberdayaan. Perempuan harus dapat menjadi inspirasi bagi perempuan lain serta saling menguatkan. Sehingga dapat mengakibatkan perubahan baik bagi dunia, karena perempuan memiliki ketelitian dan manajemen kondisi yang lebih tinggi. Munculnya generasi-generasi yang cerdas itu juga salah satu peran dari perempuan karena perempuan merupakan madrasah utama bagi seorang anak,” pungkas rekanita Izza.
Tanggapan Ketua PAC IPPNU Dukun, rekanita Silvi Tita Sari
“Saya sangat mendukung dan bangga dengan adanya Internasional Women’s Day, karena disitu perempuan benar-benar diakui sampai adanya peringatan atau hari istimewa bagi para perempuan dan itu secara internasional. Dari tahun ke tahun juga kesetaraan dan keadilan gender mulai digaungkan dimana-mana, apalagi di IPPNU, hampir setiap kegiatan di jenjang pengkaderan selalu disisipi satu materi yakni Study Gender. Itu juga salah satu cara dari IPNU IPPNU untuk ikut bergerak dan berperan dalam menyosialisasikan tentang gender agar secara pelan-pelan mulai diimplementasikan sebagaimana mestinya,” demikian menurut Silvi.
Rekanita Shela, Kader IPPNU Gresik Juara Duta Pelajar Putri PW IPPNU Jatim 2022
“IWD menjadi sebuah pengingat buat kita sebagai perempuan untuk terus bergerak dan berdaya mengembangkan bakat dan potensi yang kita miliki. Terlebih dari teman-teman perempuan di luar sana, masih banyak yang merasakan ketidakadilan atas hak-haknya sebagai perempuan. Nyatanya bentuk ketidakadilan ini, masih ada bentuknya di setiap sektor, seperti bidang pendidikan, sosial, ekonomi, pekerjaan dll. Maka dari itu, selayaknya sesama perempuan kita perlu mengenggam tangan satu sama lain untuk melawan dan memperjuangkan apa yang sudah seharusnya menjadi hak kita dan membuktikan bahwa perempuan itu berani untuk terus berlayar di skill yang dimiliki dan mendobrak kungkungan asumsi-asumsi yang membatasi kita untuk berkarya,” itulah pendapat rekanita Dinni Shela Febrina, nama lengkapnya.
Tanggapan Ketua PAC IPPNU Gresik, rekanita Rosabela Amani Nuria
“Gak bergantung pada laki-laki sih, terus mandiri sembarangane isok dewe, dan selesai dengan dirinya. Not ngemis apapun, juga berani speak-up dalam hal apapun. Kalau gak suka—ya ngomong. Dan, gudu berilmu tentune,” respons rekanita Rosa, mengenai pertanyaan di atas.
Tanggapan rekanita Ulif, peraih Runner Up Miss Hijab Indonesia 2023
“Kalo menurut saya pribadi International Women’s Day adalah satu bentuk peringatan terhadap perjuangan para perempuan untuk mencapai kesetaraan gender dan juga hak haknya. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa perempuan masih seringkali mendapatkan diskriminasi dan pembeda. Perempuan juga tak jarang di sepelekan dan hanya dianggap sebelah mata. Padahal perempuan adalah bagian terpenting dalm kehidupan. Karena dari perempuan akan lahir generasi generasi emas yang berkualitas. Dengan adanya International Women’s Day ini dapat menjadi apresiasi kepada seluruh perempuan dunia dan juga dapat meningkatkan kesadaran dunia akan pentingnya kesetaraan, menghapus diskriminasi hingga menjamin pemenuhan HAM,” ujar rekanita Ulif.
Bagi saya International Women’s Day ini bukan hanya sekadar seremonial belaka, akan tetapi perayaan hari perempuan ini harus bisa dimaknai lebih terutama bagi kaum perempuan. Perjuangan terhadap hak kesetaraan bagi perempuan sudah di lakukan sejak dahulu. Mereka tidak hanya berkorban tenaga bahkan diri mereka sendiri pun dikorbankan demi kesetaraan hak para kaum perempuan. Jadi saya berharap di hari ini para perempuan di seluruh dunia utamanya di Indonesia mulai untuk melakukan aksi nyata, baik itu terhadap dirinya ataupun kepada sesama. Perempuan harus bangga dengan dirinya, karena ini merupakan satu bentuk memerdekakan dirinya sendiri. Mulai percaya bahwa dirinya berharga, percaya bahwa dia hebat, dan mulai untuk melangkah. Karena sebagai sesama perempuan kita harus bergandengan tangan, saling menguatkan, agar bisa menjadi perempuan-perempuan hebat yang membanggakan,” pungkas rekanita bernama lengkap Ulif Wakhidatul Jannah ini.
Editor: Chidir Amirullah