Keresahan kaum muda di Gresik ternyata belum direspon secara baik oleh pemerintah Kabupaten Gresik. Keresahan terkait minimnya ruang berkreasi, berdiskusi serta menampilkan hasil karya menjadi contoh bahwa Pemerintah daerah kurang peka terhadap kemauan dan perkembangan anak muda.
Statemen ini muncul dalam deklarasi Pemuda Pelopor Perubahan Desa Randu Agung kebomas Gresik. Para pemuda ini menitipkan suaranya pada Fandi Ahmad Yani (Gus Yani) dan mendukung Gus Yani sebagai Cabup Gresik pada pilkada 9 desember 2020 mendatang.
Alasannya, menurut mereka di tangan pemuda lah perubahan itu bisa terwujud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemuda pelopor perubahan sepakat untuk mendukung Gus Yani sebagai representasi cabup milenial.
“Apalagi Gus Yani asli pemuda Randu Agung,” ujar Afif Ketua Karang Taruna Randu Agung, Minggu (28/6/2020).
Mereka berharap Gus Yani mengakomodir aspirasi pemuda.
Sebab, selama ini program kepemudaan oleh Pemkab Gresik masih belum ada yang maksimal.
Contoh, tempat WEP yang dikomersialkan, atau tidak digratiskan bagi pemuda untuk berekspresi lewat kegiatan kepemudaan.
“Juga tentang sarana bagi pemuda untuk berdiskusi atau tempat nongkrong yang representatif juga tidak ada”, sambung Afif.
Menanggapi keinginan para pemuda pelopor penggerak perubahan ini, Gus Yani memberikan respon positif.
Menurutnya, kegiatan positif para pemuda Gresik harus difasilitasi dengam baik dan diarahkan untuk menjadi partisipator pembangunan.
“Kita akan bikinkan misalnya working space bagi mereka yang ingin berkarya, berdiskusi dan beradaptasi dengan program pembangunan Gresik,” ujar Gus Yani, Minggu (28/6/2020).
Menurutnya Gus Yani hal itu penting, satu di antaranya untuk meningkatkan lapangan kerja di Gresik.
“Supaya ke depan tidak ada lagi pemuda-pemuda yang sulit cari kerja, lalu melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti kasus adanya pemuda yang bunuh diri beberapa waktu lalu, karena sulit dapat kerja,” tandas Gus Yani. (Rik)