Kabargresik.com – Jamaah Haji asal Kabupaten Gresik Ansharul Adhim Abdullah (47) warga Tebaloan RT 03/01 Duduksampeyan, Gresik, yang berurusan dengan petugas polisi Bandara AMAA Madinah karena kedapatan membawa uang sekitar 2 Miliar bersama istrinya Sri Wahyuni (36) dan Rochmat Kanapi (58) warga Dusun Betiring RT 03/01, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme Gresik sampai saat ini belum ada titik terang.
Saat kabargresik.com mendatangi rumah kediaman Ansharul Adhim Abdullah, rumahnya yang berwarna krem dan ungu itu terlihat sepi kosong seperti tidak ada penghuninya yang terlihat hanya rak sepatu dan kolam didepan rumah masih dihuni ikan.
Ansharul sendiri dikenal oleh tetangganya orang yang sangat tertutup tidak pernah melakukan keakraban dengan warga lingkungannya, hingga soal pekerjaan pun tetangganya tidak ada yang tahu Dia kerja apa, “Dia setiap satu minggu sekali pulang, sabtu sore sampai senin pagi, katanya kerja di Surabaya tapi tidak tahu kerjanya apa,” ujar tetangga Ansharul yang enggan disebut namanya itu.
Disinggung soal, Ansharul mendapatkan uang sekitar 2 Miliar di Arab Saudi saat ibadah haji, Dia mengaku tidak tahu karena baik suami maupun istri jarang bergaul dengan warga, “Yang saya tahu setiap Senin pagi Ia diantar istrinya sampai depan gang tempat mobilnya parkir tapi pakaiannya tidak seperti orang kantoran Ia memakai hem dan celana seper empat,” tambahnya.
Sementara itu, menurutnya Sri Wahyuni berperan sebagai ibu rumah tangga. Bersama Ansharul dikaruniai tiga anak, anak pertama Riki Zanuarsa saat ini sekolah SMA kelas satu di Kediri, kedua Naza Sakira sekolah di SMP kelas 2 di Mantingan Ngawi dan yang terakhir Reza yang saat ini kelas 6 MI Tebaloan tinggal bersama neneknya, sedangkan Rochmat Kanapi diketahui sebagai pekerja tani di kampungnya.
Dari informasi berita yang beredar ketiga jamaah haji asal Gresik tersebut tertangkap petugas saat menjalani pemeriksaan x-ray Gate Zero di Bandara Madinah karena diduga membawa uang dalam jumlah banyak melebihi aturan yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi.
Menurut, PLT kasi pelayan haji H Munir melalui stafnya Lulus, mengatakan ketiga jamaah tersebut masih dalam penanganan petugas Bandara Madinah, “Ketiga koper jamaah haji tersebut saat ini sudah berada di Bea Cukai Asrama Haji Surabaya, nanti bila ketiga jamaah haji sudah selesai diintrogasi polisi dan bisa pulang, koper baru diserahkan,” jelas Lulus. (Yudi/k1)