Kabargresik_ Masturbasi, kata ini kini bukan tabu lagi di masyarakat. Seiring dengan perkembangan arus informasi dan dampak buruknya, kata masturbasi (onani) makin populer karena pakar seksologi membahasnya secara terbuka di media masa.
Sejak jaman dulu masturbasi sudah ada namun kini dukungan untuk melakukan masturbasi sangatlah banyak. Perkembangan internet juga menjadi salah satu pemicu.
Memang, masturbasi bisa membuat efek senang dan tenang bagi pikiran, namun jika remaja pria suka melakukan hal ini, maka Ia pun akan beresiko mengalami masalah reproduksi yang fatal ke depannya.
Pakar kesehatan menyebutkan jika seorang pria sudah rajin bermasturbasi semenjak usia remaja, maka Ia pun akan mengalami penyakit mendapatkan orgasme yang tidak disertai dengan keluarnya air mani atau sperma atau beberapa pakar kesehatan menyebutnya sebagai organisme kering. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Dikutip dari laman doktersehat, seorang remaja setelah bermasturbasi, akan cenderung mengalami pemulihan yang cukup cepat terjadi sehingga Ia pun bisa mengulangi masturbasi kembali untuk mendapatkan sensasi menyenangkan yang sama. Sayangnya, dengan masturbasi yang dilakukan berlebihan, apalagi jika dilakukan berturut-turut, maka dikhawatirkan volume ejakulasi saat orgasme pun akan menurun drastis sehingga menyebabkan masalah seksual orgasme kering yang bisa menyebabkan sulitnya mendapatkan keturunan.
Memang, untuk mengatasi masalah orgasme kering ini, pria bisa melakukan senam kegel yang bisa memberikan kemampuan mengatasi kontraksi prostat lebih baik dan bisa membuat kendali pada kontraksi prostat ini berjalan lebih baik. Namun, alih-alih mengobati, tentu lebih baik jika pria mencegah hal ini terjadi dengan menghentikan kebiasaan bermasturbasi dan berhenti mencari akses pornografi dan pornoaksi di internet karena bisa memicu keinginan berlebihan untuk bermasturbasi. (K1)