kabargresik.com – Gresik yang diprediksi menjadi kota yang tidak disinggahi kelompok teroris sehingga dikatakan sebagai daerah aman ternyata mulai berubah. sedikitnya dalam 4 tahaun terakhir Densus 88 telah menyambangi Gresik 2 kali untuk memburu tangkapannya.
Kejadian yang paling gres adalah penangkapan Agus Supronoto warga Perumahan Griya Suci Permai (GSP) yang ditangkap Sabtu (18/5/2019) usai sholat subuh di mushollah dekat rumah.
Agus bermukim di GSP mulai Januari 2019, awalnya Agus merupakan warga Banyumanik Semarang Jawa Tengah.
Agus yang menurut informasi dari warga bekerja sebagai tukang servis komputer di rumah kontrakannya.
Penangkapan Agus Menurut Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera merupakan pengembangan dari hasil penangkapan Joko Supriyono, 47 tahun, warga Semarang, Jawa Tengah. Dia ditangkap di kios kacamata depan Pasar Sayur Caruban, Madiun, Selasa (14/5).
Agus versi Polisi merupakan terduga teroris yang tergabung dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI) sejak tahun 2010.
Sebelumnya tahun 2015 Densus 88 juga melakukan penggerebekan dugaan jaringan teroris di kompleks Perumahan Kota Baru Driyorejo, Kabupaten Gresik, pada sekitar Sabtu hingga Minggu, 19-20 Desember 2015. Satu orang berinisial JY, kelahiran Sragen, Jawa Tengah, diamankan dalam penggerebekan ini.
Informasi diperoleh menyebutkan, penggerebekan di Gresik dilakukan berdasarkan pengembangan dari terduga teroris yang diamankan di Mojokerto, Sabtu malam. Dari Mojokerto, IIW, TGH, dan BR alias KR alias AM alias MCA,
Penggerebekan dilakukan di sebuah rumah di Jalan Granit Kumala IV Perum Kota Baru Driyorejo (KBD), Desa Petikan, Kecamatan Driyorejo, Gresik, pada Sabtu, 19 Desember 2015, sekitar pukul 18.00 WIB. (Tik)