kabargresik.com Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Gresik. Tiga Pilar yaitu Pemerintah Kabupaten Gresik, Polres dan Kodim 0817 Gresik dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Gresik melakukan Deklarasi menolak upaya teror Dimasyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam deklarasi yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Gresik, Djoko Sulistio Hadi, Ketiga pilar yang diikuti oleh seluruh peserta tersebut menyatakan kesepakatan untuk bekerjasama, bersinergi memberantas paham-paham radikalisme dan terorisme.
Mendukung Pemerintah dalam upaya pemberantasan tersebut serta Bersama mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh segala bentuk provokasi, agitasi dan propaganda oleh kelompok yang berpaham radikalisme dan terorisme, baik langsung maupun tidak langsung terutama melalui media social.
Deklarasi tiga pilar tersebut dibacakan usai rapat Koordinasi Forkopimda, Muspika serta seluruh Lurah/Kepala Desa se Kabupaten Gresik yang berlangsung di Ruang Mandala Bakti Praja Kantor Bupati Gresik, Selasa (15/5/2018).
Dalam sambutannya, Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto yang didampingi oleh Ketua DPRD Gresik Abdul Hamid, Kapolres Gresik AKBP Wahyo Sri Bintoro, Dandim 0817 Letkol Widodo Pujianto, Kajari Gresik dan perwakilan dari Pengadilan Negeri Gresik serta Sekda Gresik meminta agar semua unsur yang hadir untuk selalu bersinergi dan bekerjasama.
Kepada para Camat, Lurah dan Kepala Desa, agar sepulang dari rapat ini untuk menyampaikan kepada semua masyarakatnya yaitu kepada RW dan RT bahkan dan yakinkan sampai kepada para kepala keluarganya. Bupati berharap agar informasi ini juga disampaikan kepada kades dan lurah yang berhalangan hadir saat ini.
“Apabila ada gejala apapun yang mencurigakan dan tidak sesuai dengan kaidah umum. Segera laporkan kepada aparat terdekat. Didesa selain Kepala Desa dan perangkatnya juga ada babinsa dan babinkamtibmas, silahkan anda melapor” tandas Sambari yang didampingi kabag Humas dan Protokol Suyono.
Bupati Sambari juga mengingatkan kepada para orang tua untuk memperhatikan anak-anaknya lebih seksama terutama kegiatan anak dalam media social dan pergaulan. Jangan sampai anak-anak kita ikut-ikutan mengunggah hal-hal yang dapat meresahkan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Kapolres Gresik dan Dandim 0817 Gresik berharap agar masyarakat tidak takut secara berlebihan. Tapi menurut mereka lebih mengedepankan kewaspadaan.
“Lebih sering ngobrol dan bersilaturahmi dengan tetangga agar lebih tahu satu persatu para tetangga disekitarnya. Untuk para ketua RT dan RW agar mendata tamu serta mewajibkan lapor satu kali 24 jam. Meminta data identitas bagi warga, baik warga kost, kontrak maupun tamu warga” kata keduanya.
Sugito Susanto perwakilan Agama Budha anggota FKUB Gresik menyatakan siap membantu Bupati untuk menciptakan suasana damai di Gresik. Bahkan dia menyampaikan agar terorisme jangan dikaitkan dengan agama Islam. “Yang saya tahu dan rasakan Agama Islam tidak seperti itu” tegasnya.
Hal ini dikuatkan oleh pernyataan anggota FKUB yang lain, In’am. Mantan ketua Muhammadiyah Gresik ini membacakan salah satu ayat yang artinya, barang siapa membunuh satu orang yang tidak bersalah itu sama halnya membunuh orang sejagat. “Islam tidak pernah mengajarkan terorisme” tandasnya.
Terkait Terorisme, MUI Gresik KH. Mansyur Shodiq juga menjelaskan tentang Istima’ para Ulama di Pondok Gontor pada tahun 2003 yang melahirkat Fatwa MUI 3 tahun 2004 yang menyatakan bahwa terorisme perbuatan haram. (sdm)