Girimu.com “Hari ini generasi muda dihadapkan dengan gempuran informasi dan asumsi masyarakat yang belum tentu benar dan baik untuk dirinya, terutama sekarang sedang berlangsung sebuah atmosfer pemilu yang luar biasa. Oleh karenanya hadirnya forum Keprofetikkan untuk membumikan gerakan intelektual di lingkungan kampus yang dimana pemuda atau mahasiswa harus mampu berpikir kritis dan logis yang kemudian mesti didukung dan disambut dengan baik,” pesan Syarif Hidayatollah, Ketua Korps Instruktur IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Jawa Timur tahun 2019.
Pesan Syarif itu disampaikan dalam acara forum kajian dan diskusi Bidang Riset, pengembangan dan Keilmuan (RPK) Pimpinan Cabang IMM Kabupaten Gresik, di Lantai 2 Masjid Kampus Faqih Oesman, Universitas Muhammadiyah Gresik, Sabtu (24/2/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gerakan Intelektual yang di bungkus melalui LSO bernama Madrasah Profetik ini mendiskusikan sebuah tema “Logika Fallacy dan Logika Berpikir” yang bertujuan untuk memunculkan kader berintegritas yang bernalar Kritis Dan Berpikir Logis serta tidak terjebak dalam kesesatan berpikir. Diskusi itu mendapat perhatian civitas akademika Universitas Muhammadiyah Gresik, utamanya para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Diskusi itu menghadirkan dua narasumber yaitu Syarif Hidayatollah dan Muhammad Angga Alfarizy
Syarif menekankan pentingnya kader IMM Gresik harus lakukan perubahan, agar kedepannya bisa mengetahui jati dirinya.
“Gerakan perubahan adalah upaya nyata, aksi pencerahan atas jati diri dan juga akal pikir agar generasi muda hari ini menjadi generasi yang tangguh, bukan generasi yang bingung,” urai Syarif lebih detail.
Sementara itu penggagas Madrasah Profetik sekaligus Ketua Bidang Riset, Pengembangan dan Keilmuan, Muhammad Angga Alfarizy, menyampaikan amal yang Ilmiah dan Ilmu yang amaliah menjadi prinsip dasar dalam Gerakan Intelektual Madarasah Profetik IMM Gresik.
“Harapannya para kader bisa melahirkan berbagai produk intelektualnya dengan metode yang tepat dan pada akhirnya, Gerakan IMM tetap terorganisir, sistematis dan massif,” kata Angga.
Angga berharap agar seluruh aktivitas IMM tidak meninggalkan unsur idealistiknya serta senantiasa di abadikan untuk kepentingan rakyat.
Angga memberi perhatian khusus pada aspek intelektualitas. Menurut dia intelektual merupakan subjek dari segala gerakan dan sangat membantu dalam menyampaikan konsepnya dengan terstruktur, sistematis, dan efektif.
“Intelektual adalah istilah untuk individu yang memiliki pemahaman mendalam dan radikal terhadap berbagai aspek persoalan, diperoleh melalui pendidikan formal serta interaksi dalam lingkungan sekitarnya,” urainya penuh semangat.
Kontributor : M A Alfarizy
Sumber berita ini dari girimu.com