“Sebenarnya ada tiga titik yang akan dibangun pintu gerbang berbentuk bentar itu, yaitu di Jl Veteran atau jalur keluar dan masuk dari Surabaya, kemudian di sekitar pintu keluar tol Bunder, dan pintu keluar tol Manyar. Tapi untuk sementara, gerbang yang di Jl Veteran dulu yang akan direalisasikan, dua lainnya masih survei lokasi,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gresik, Tugas Husni Syarwanto kepada wartawan.
Nantinya akan ada dua pasang pintu gerbang di Jalan Veteran tersebut, yaitu jalur masuk atau menuju kota dan keluar menuju Surabaya. “Lanscape-nya akan kami atur, sehingga dua pasang candi tersebut tampak menjadi satu kesatuan. Anggarannya memang besar, tapi Bupati tidak akan menggunakan uang dari APBD, beliau akan mencari dana non-APBD,” tandasnya.
Gerbang bentar dari Surabaya atau Romokalisari tersebut, diungkapkan Tugas, akan menghabiskan dana sekitar Rp7 miliar. Bandingkan dengan jatah dana Jamkesda di RSUD Ibnu Sina yang besarnya Rp 6 miliar, tapi pada Perubahan APBD dikepras Rp 2 miliar, menjadi Rp 4 miliar.
Besar gerbang bentar tersebut akan menyaingi gerbang masuk Kabupaten Tuban. Sebab, ukurannya nanti tidak akan jauh berbeda dengan gerbang yang ada di Tuban. Gerbang bentar yang akan dibangun Pemkab Gresik memiliki tinggi dan lebar ke samping jalan, masing-masing minimal sepuluh meter. Jika di Tuban, tingginya sekitar 12 meter dengan lebar sepuluh meter.
Diungkapkan, dimensi letak itu sangat berpengaruh terhadap kemegahan. Seperti gerbang di Tuban yang dibangun di lokasi yang tinggi atau berbukit sehingga kelihatan gagah dan megah.
Model candi yang dibangun untuk gerbang itu nanti mirip dengan gerbang yang ada di makam Sunan Giri. Bentar kota Giri ini nanti akan ada naganya, ornamen ini yang akan membedakan bentar di Gresik dengan bentar lainnya di Mojokerto atau Bali. (tk)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT