Kabagresik_ Akibat terjadinya kenaikan debit air di Sungai Bengawan Solo (10/2/2014) kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik menetapkan status siaga darurat bencana di wilayah Gresik.
Pernyataan tersebut diungkap oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Abu Hasan kepada kabargresik.com
“Status itu juga sudah sesuai dengan keputusan Bupati. Dan untuk menghadapinya, kita sudah siapkan tim, khususnya di kawasan yang dilalui oleh aliran Bengawan Solo,” Terang Abu Hasan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kesiapan BPBD Gresik juga telah dibuktikan dengan menggelar simulasi banjir di sekitar bantaran Kali Lamong. Sedangkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi kedatangan banjir sejak dini juga tengah gencar dilakukan.
Dijelaskan Abu Hasan bahwa antisipasi banjir yang dilakukan itu mengacu pada pengalaman banjir besar yang terjadi di Gresik pada akhir tahun 2013.
Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Gresik juga sudah membangun sudetan di Sidayu Lawas yang diharapkan dapat menekan datangnya banjir agar tidak telampau besar seperti yang terjadi tahun lalu.
“Secara umum kita siap, bahkan bila perlu kami akan memasang spanduk bertuliskan; Selamat Datang Banjir’ sebagai bukti kesiapan kami terhadap bencana banjir,” Tandasnya.
Sementara itu status siaga darurat banjir di Kabupaten Gresik akan diberlakukan sampai dengan 31 Maret 2014.
Untuk diketahui, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, telah memberlakukan Siaga I dalam menghadapi ancaman banjir.
Hal ini juga sesuai dengan prakiraan Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya, bahwa akhir Januari sampai Februari curah hujan di Bojonegoro dan sekitarnya tinggi, sehingga berpeluang menimbulkan banjir. (chidir)
Editor: sutikhon