Kabargresik_ Kabupaten Gresik merupakan salah satu nominator terbaik peraih kinerja Pemerintah Daerah Bidang Pekerjaan Umum sub Bidang Cipta Karya. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Tim Penilai dari Dirjen Cipta Karya, Nieke Nindyaputeri saat melakukan audiensi dengan Bupati Gresik di Ruang Graita Eka Praja, Rabu (10/9).”Gresik salah satu dari 3 Nominator di Jawa Timur dan diantara 7 nominator se Indonesia” kata Nieke.
Nieke mengaku, pihaknya bersama 11 anggota tim yang lain telah mengadakan kunjungan lapangan. Beberapa tempat yang dibutuhkan untuk bahan penilaian telah dikunjunginya. Mulai dari pemukiman, tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, bank sampah, pembuangan limbah komunal, pemukiman, gedung-gedung bersejarah, rumah sakit, PDAM serta beberapa saluran air bahkan beberapa perkampungan kecil tak luput dari penilaian anggota tim.
“Banyak hal yang sangat mendukung dan mendapat nilai plus di kabupaten Gresik yang masuk dalam kategori kota sedang dan kecil”. Katanya tanpa merinci beberapa kelibihan yang ditemukan. Menurut Nieke, sesuai arahan Presiden untuk menuju Millennium Development Goals (MDGs) 2019, pembangunan di Kabupaten Gresik sudah sesuai. “Dalam MDGs 2019 sesuai arahan Presiden yaitu nol persen areal tanpa pemukiman kumuh dan seratus persen terjangkaunya akses di perkotaan” ungkapnya.
Jimmy S Juwana ahli pemukiman yang juga menjadi penilai pemukiman dan bangunan menyatakan terkesan dengan bangunan kuno yang ada di kampong kemasan. Dia bahkan menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Gresik mengembangkan kawasan itu dengan membangun beberapa infrstruktur yang lebih baik. “Agar ada bangunan hydrant untuk antisipasi kebakaran. Terlalu saying kalau sampai bangunan yang punya nilai seni dan sejarah itu sampai terbakar. Kita tidak akan bisa menemukan bangunan itu lagi” katanya.
Selain menyarankan pembangunan hydrant, Jimmy juga menyarankan agar Pemkab Gresik melengkapi unit PMK dengan armada motor serta akses jalan disekitar kawasan kemasan dibuat searah. “Terlalu sayang kalau mau masuk kawasan itu malah bingung karena macet. “Kalau mungkin, kawasan tersebut dikhususkan untuk jalan jalan kaki” tambah Jimmy yang juga mengagumi kantor Bupati Gresik karena kantor Pemerintah yang masih mau menggunakan plafond.
Sementara Bupati Gresik juga banyak mendapat pertanyaan dari tim juri terkait dengan fasilitas perkotaan yang ada. Untuk pelayanan air minum Bupati mengaku telah membangun pipa induk sampai ke kawasan Balongpanggang. “Kami juga membangun waduk seluas 50 hektar juga bendung gerak sembayat (BGS). Dengan BGS ini kami mampu mengolah air bersih sebesar 500 liter/detik. Kami perkirakan pada tahun 2017 BGS akan mampu mengolah air sebesar 2000 liter/detik” kata Bupati.
Pada kesempatan itu Bupati juga menjelaskan beberapa program pembangunan yang telah dilaksanakan selama pemerintahannya.”Selain terobosan pengadaan air bersih, kami juga membangun Rumah sakit 5 lantai, stadion kualitas nasional, gedung pemuda di Sidayu, Wahana Ekspresi Pusponegoro, peningkatan sarana kesehatan di tingkat puskesmas, Lapangan Terbang” kata Bupati. Konsep dasar membangun desa menata kota yang diwariskan pemerintahan terdahulu terus kami kembangkan dan bahkan kami perlengkap dan bahkan kamilah yang mewujudkan. (sdm)
Editor: zumrotus