Kabargresik_ Karpet merah sepanjang 200 meter dibeber di sepanjang Jalan Raden Santri Gresik. Jalur lalu-lintas yang berada ditengah kota ini pun dialihkan sementara karena Festival Gresik Djaman Doeloe atau yang biasa disebut dengan Gresik Djaloe dihelat pada 5 dan 6 Juli 2013 mendatang.
Karpet merah dijadikan lintasan catwalk bagi 50 pragawati yang merupakan anak-anak muda komunitas Hijabers Gresik.
Para hijabers memperagakan busana muslim dibalut jilbab midifikasi tersebut melangkah dengan senyum manis sesekali berhenti untuk berlenggak-lenggok menampilkan busananya menuju panggung utama di depan Menara Gardu Suling.
Selain peragaan busana, berbagai macam pagelaran pun dihadirkan antara lain musik Qasidah dan Pencak macan yang merupakan ikon kebudayaan Gresik.
Disepanjang arah menuju panggung terdapat lapak-lapak pameran untuk souvenir (35 lapak), kuliner (30 lapak), dan bazar jajan (20 lapak), ditambah lagi lapak dari ibu PKK di 3 keluharan. Tiga keluarahan tersebut antara lain; Bedilan, Pekelingan dan Kebungson.
Sebagaimana diketahui, Acara yang melibatkan masyarakat luas ini kali kedua dihelat oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gresik.
M. Nadjib selaku Sekda mewakili sambutan bupati mengungkapkan rasa kagum terhadap semua elemen yang terlibat dalam Festival Gresik Djaloe.
“kami salut atas kekompakan teman – teman komunitas di gresik yang bersedia meramaikan acara yang sudah dimasukkan agenda tahunan pemda Gresik,” ujar Nadjib.
Sementara itu Tarso Sagito, Kepala Dinas Pariwasata dan Olahraga menyatakan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini diperuntukkan untuk mendorong dan mempercepat daya tarik wisata Gresik yang terus dikembang secara optimal “Mari melestarikan budaya lama dan beradaptasi dengan kemajuan zaman” ungkapnya.
Acara dibuka dengan pemukulan bedug secara bersamaan oleh tokoh masyarakat Gresik, Muchtar Djamil dan Muspida yang hadir. (chidir).