Kabargresik.com – Kenaikan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Jawa timur menjadi masalah yang serius bagi pemerintah, kabupaten Gresik termasuk mengalami tren kenaikan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Data dari P2TP2A Gresik (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) sampai bulan oktober 2016 sudah menemukan 171 kasus kekerasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut data dari P2TP2A kabupaten Gresik kekerasan terhadap perempuan dan anak masih tergolong tinggi serta tidak menutup kemungkinan akan lebih besar. Tahun 2015 P2TP2A menemukan 185 kasus dan pada tahun 2016 data dari bulan Januari sampai Oktober telah di temukan 171 Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Ketika di temui di kantornya wakil ketua P2TP2A, dr. Adi Yumanto berujar bahwa tahun 2016 di proyeksikan kejahatan terhadap perempuan dan anak mengalami tren kenaikan. ‘’tidak menutup kemungkinan kejahatan terhadap perempuan dan anak akan terjadi kenaikan, maka kita harus waspada predator anak ada di sekitar kita, orang tua dan tokoh masyarakat wajib mengawasi’’ ujarnya. Rabu (23/11/2016).
Dari 171 kasus yang di temukan pihak P2TP2A menemukan kasus tertinggi adalah anak berhadapan dengan hukum yang mencapai 65 anak, kasus KDRT berjumlah 30 orang, serta pemerkosaan/pelecehan seksual mencapai 18 anak dan angka ini tergolong sangat tinggi.
Dengan acuan angka kekerasan yang tinggi dr. Adi berucap bahwa pihaknya ingin mengintensifkan peran sekolah untuk mendidik dan mengetahui lebih dini anak yang berpotensi menjadi korban kekerasan. ‘’tahun depan kami akan membuat Pusat informasi remaja di tiap sekolah di kabupaten Gresik dan melatih guru BK untuk mengetahui secara dini anak yang menjadi korban kekerasan’’ lanjutnya
Bukan hanya peran sekolah dan guru, tetapi yang paling penting adalah peran orang tua yang akan mempengaruhi kepribadian anak,’’pola asuh orang tua terhadap anak harus tepat dan lebih di intensifkan lagi serta orang tua wajib memonitoring anaknya’’. tutup pria yang juga dikenal sebagai kepala BKBPP Gresik tersebut.
Kerjasama yang baik antara pemerintah, sekolah dan masyarakat Serta peran lembaga keagamaan sangat di perlukan guna menjadi tameng terhadap kekerasan perempuan dan anak. (Akmal/k1)