kabargresik.com – Sungguh malang nasib Muhammad Fajri Romadhon (6) tak pernah kebayang kalau harus lama-lama istirahat di rumah sakit Ibnu Sina akibat kecerobohan nya.
Dia mengalami luka bakar serius dan sekujur tubuhnya nyaris hangus dilalap api. Ruang Dahlia no 4, gedung Ponek RSUD Ibnu Sina terlihat suasana sedih menyelimuti Kholil dan Maisah orang tua bocah malang itu.
Tubuhnya dibalut dengan kain kasa mulai perut, lengan kanan dan kiri hingga kepala. Hanya mulut dan matanya saja yang dibiarkan terbuka. Warga kelurahan Karangturi Kecamatan Gresik Kota itu mengalami peristiwa nahas pada Senin (22/1) dan mengalami luka bakar hingga 60 persen.
Berawal Fajri pulang mengaji sore sekitar pukul 17.30 diajak temannya bermain api di belakang rumah.
Mereka menuangkan spirtus ke tanah lalu dibakar, begitu api padam, spirtus dituang lagi dan diulang berkali-kali. Botol berisi spirtus tidak sengaja tumpah api menjalar tidak terkendali. Tubuh Fajri yang berada dekat dengan api pun tersulut dan menjerit saat diselimuti api.
“Teman-temannya yang masih anak-anak tidak berani mendekat. Seorang tetangga melihat kejadian itu. Tubuh Fajri langsung disiram dengan air. Dibalut dengan handuk basah,” kata Maisah saat ditemui diruang perawatan anaknya, Minggu 28/1/2018.
Fajri menangis kesakitan, lanjut Maisah menirukan cerita tetangganya, kulit tubuhnya terbakar bagian perut dan tangan kiri paling parah. Tangan kanan terbakar mulai lengan bawah sampai pergelangan tangan, melihat kondisi putranya saat diantar oleh tetangganya. Kaos yang dipakai compang-comping, bahkan ada yang masih menempel di tubuh Fajri.
Melihat kondisi Fajri, Masiah langsung pingsan, sementara Kholil yang berada di warung kopi diberitahu tetangga tentang kondisi anaknya langsung pulang. Melihat buah hatinya yang nyaris hangus, seketika itu langsung dibawa ke RS Muhammadiyah. Fajri menjalani operasi perawatan luka bakar pada Senin (22/1) malam.
“Selasa (23/1), luka bakar di tubuh Fajri belum bisa kering, lantas dirujuk ke RSUD Ibnu Sina untuk mendapat perawatan intensif. Dia ditempatkan di ruang isolasi. Sebab, luka bakar pada kulitnya yang terbuka rawan infeksi,” timpal Kholil dengan mata yang berkaca-kaca.
Sementara kepala Ruang Dahlia RSUD Ibnu Sina Erlik Rohana.menuturkan, pasien butuh perawatan yang berkelanjutan. Menurut dokter, Fajri masih membutuhkan perawatan luka lagi pada Senin (29/1) besok. Saat ini ditangani dokter spesialis bedah umum, setelah menjalani operasi luka bakar yang kedua Jumat (26/1) kemarin.
Kembali Masiah mengaku sedih melihat kondisi putranya karena hampir setiap hari, Fajri selalu merengek ingin pulang. Dia ingin bisa kembali mengaji bersama teman-temannya. Besar harapnya Fajri bisa segera sembuh dan pulang.
”Alkhamdulillah ada saudara yang menemani dan menghibur. Fajri bilang kepingin pulang dan minta kembali mengaji bersama teman-temannya,” pungkas Masiah sembari mengusap air matanya. (Tik)