Kabargresik_ Gresik memang langganan meraih predikat Kota Adipura katagori sedang tiap tahunnya, namun kenyataan dilapangan masih banyak sampah menumpuk disudut -sudut kota, apa yang salah dari kota ini.
Pantauan kabargresik.com di drainase depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Bunder Kebomas Gresik, tumpukan sampah menggenang di saluran air yang mampu menjadi pemicu terjadinya banjir, sebab tumpukan sampah tampak sudah menyatu dengan tanah yang menutupi lubang arah saluran air tersebut, Jum’at (30/10/2015).
Sampah tersebut diduga dari hasil tangan-tangan manusia yang tidak peduli dengan lingkungan. Meski begitu sampah sampah tetap saja dibiarkan. Padahal di area tersebut, ketika malam tiba banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan.
“Selama mangkal di pom Bunder ini, saya belum pernah melihat dari dinas terkait yang membersihkan got di area ini”, ujar Aslan (50) sopir Permata Taxi yang sudah beroperasi kurang lebih empat tahun di wilayah itu.
Dengan adanya sampah yang masih berserakan dan tumpukan bekas pastik baik gelas maupun botol minuman, apakah pantas jika kota Gresik masih dijuluki sebagai Kota Adipura?.
Sebab penghargaan Adipura sendiri merupakan penghargaan kepada kota-kota di seluruh Indonesia yang dinilai berhasil dalam mewujudkan kota yang bersih dan memiliki pengelolaan lingkungan hidup. (Yudi Handoyo/k1)