Duh Banyak Pelajar Gresik Ajukan Nikah Dini

- Editorial Team

Kamis, 10 Maret 2016 - 18:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

image

Kabargresik_ Entah Tren ini bagus apa tidak, di Gresik Permohonan dispensasi pernikahan bagi mempelai di bawah umur semakin meningkat dari tahun ke tahun, twrutama mereka yang berstatus pelajar dibawah umur.

Hal tersebut ditengarai karena pergaulan dan seks bebas yang kian menjamur di tengah masyarakat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akibatnya, para pasangan yang selayaknya masih bersekolah justru dipaksa berumahtangga sebelum memenuhi batasan usia minimal pernikahan.

Sesuai UU No 1 Tahun 1974 pasal 7 tentang pernikahan, Dispensasi Pernikahan atau Dispensasi Kawin (DK) ialah permohonan dispensasi bagi calon mempelai yang belum memenuhi ketentuan batasan usia minimal pernikahan. Ketentuannya yakni kurang dari 19 tahun untuk pria dan kurang dari 16 tahun untuk wanita. Meski tidak semuannya, untuk pemohon ini banyak dari mereka setelah ketahuan hamil diluar nikah.

Diterangkan Humas Pengadilan Agama Gresik,  Achmad Shofwan  mengatakan tingginya kasus DK didominasi pelajar.

Bermacam permasalahan seperti menanamkan Iman yang lebih ke diri anak saat usia dini sangat penting, begitu juga pergaulan yang bebas memicu pernasalah ini. “Pengawasan itu tidak hanya saat di bangku sekolah, namun juga keluarga yakni, orang tua harus lebih dominan untuk mengawasi anak-anaknya,” jelas Shofwan saat kantornya, Kamis 10/03/2016.

Baca Juga :  Tingkatkan Kwalitas Kesehatan Spemutu Gresik Lakukan Screening Siswa

Ia melanjutkan, jika salah satu calon mempelai atau keduanya belum memenuhi batasan usia tersebut diatas, maka diwajibkan memiliki surat Dispensasi Kawin (DK) dari Pengadialan Agama setempat. Ironisnya, data Pengadilan Agama Gresik menunjukkan adanya kenaikan jumlah pemohon Dispensasi Kawin (DK) selama lima tahun terakhir dan tercatat pada Panitera muda.

Tercatat, pada 2015 terdapat 69 pemohon DK dan diputuskan sebanyak 68, sedang pada 2016, hingga Februari terakhir saja ada 26 pemohon dan diputus sebanyak 16 pemohon DK. Angka tersebut terus diprediksi semakin naik akibat situasi yang memungkinkan, dan kebanyakan kasus Dispensasi Kawin banyak diminta dari wilayah pedesaan. “Baru-baru ini saja, ada si pemohon justru dari pihak laki-laki, yang mana masih dibawah umurnya dari yang perempuan,” tutupnya.

Maraknya pernikahan dini yang dialami remaja puteri berusia di bawah 20 tahun ternyata masih menjadi fenomena di wiliyah Gresij. Pernikahan dini bukan menjadi suatu hal baru untuk diperbincangkan, padahal banyak risiko yang harus dihadapi mereka yang melakukannya. Penekanan Usia Produktiv agar tidak terjadi adanya pernikahan dini di Kabupaten Gresik telah dilakukan oleh Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Gresik.

Baca Juga :  Ini Alasan 12 Canhaj Gresik Gagal Ke Tanah Suci

“Benar, remaja yang melakukan pernikahan sebelum usia biologis maupun psikologis yang tepat rentan menghadapi dampak buruknya,” terang Miftachul Huda, Sekretaris Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Gresik.

Efek negatif pernikahan dini, lanjut Huda banyak efek negatif dari pernikahan dini, mereka belum siap untuk menghadapi tanggung jawab yang harus diemban seperti orang dewasa. Padahal kalau menikah itu kedua belah pihak harus sudah cukup dewasa dan siap untuk menghadapi permasalahan-permasalahan baik itu ekonomi, pasangan, maupun anak. “Mereka harus bersinggungan dengan polapikir orang dewasa, padahal jenjangnya masih lah panjang. Nanti ujung-ujungnya cerai,” pungkasnya.- (tik/K1)

Ket. Foto:Humas Pengadilan Agama Gresik,  Achmad Shofwan

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Warsito Penjual Srikaya di Gresik Meninggal Mendadak Saat Berjualan
Masuk Awal Ramadhan Gresik Masih Banjir. Ini Datanya
Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari Tinjau SLB Kemala Bhayangkari 2 Gresik, Dukung Pendidikan Inklusif
K3 Goes to School: Petrokimia Gresik Ajak Ratusan Siswa SMK di Gresik Cegah Kanker
55 Lansia di Gresik Terima Kado Ulang Tahun dari Presiden Prabowo Lewat Program Cek Kesehatan Gratis
Dawet Kelor, Hasil Inovasi Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Kebungson
Pemkab Gresik Intensifkan Vaksinasi PMK, Tambahan 10.000 Dosis Siap Distribusi
Dinas KBPPPA Gresik Dampingi Pelajar SMA yang Coba Bunuh Diri Akibat Diduga Dibully
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 5 Maret 2025 - 18:44 WIB

Warsito Penjual Srikaya di Gresik Meninggal Mendadak Saat Berjualan

Sabtu, 1 Maret 2025 - 17:57 WIB

Masuk Awal Ramadhan Gresik Masih Banjir. Ini Datanya

Rabu, 26 Februari 2025 - 17:07 WIB

Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari Tinjau SLB Kemala Bhayangkari 2 Gresik, Dukung Pendidikan Inklusif

Sabtu, 15 Februari 2025 - 12:33 WIB

K3 Goes to School: Petrokimia Gresik Ajak Ratusan Siswa SMK di Gresik Cegah Kanker

Senin, 10 Februari 2025 - 21:07 WIB

55 Lansia di Gresik Terima Kado Ulang Tahun dari Presiden Prabowo Lewat Program Cek Kesehatan Gratis

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

PCNA Benjeng Gelar Bagi Takjil dan Buka Bersama untuk Pererat Silaturahmi

Senin, 10 Mar 2025 - 06:15 WIB

Muhammadiyah Gresik

PKDA SD Almadany: Pesantren Kilat yang Menanamkan Disiplin dan Nilai Keislaman

Minggu, 9 Mar 2025 - 21:13 WIB