Kabargresik_ Persoalan banjir di Kecamatan Benjeng menjadi masalah yang sangat pelik, sampai saat ini belum ada tindakan serius dari pihak pihak terkait untuk menyelesaikan banjir yang dipastikan hampir tiap tahun datang di desa sekitar kali lamong.
Hari ini, Rabu (13/01) Komisi A DPRD Kabupaten Gresik melakukan sidak ke bantaran kali lamong untuk melihat persoalan yang membuat banjir disana sulit diatasi.
Komisi A DPRD Gresik bertemu dengan Camat Benjeng dan 8 kepala desa di Kecamatan Benjeng yang ada di bantaran kali lamong untuk mendengar keluhan dan kendala kendala yang dihadapi warga.
Dalam forum itu, para kepala desa rata-rata mengeluhkan persoalan status tanah yang sudah bukan milik warga sekitar. Ada sekitar 10 hektar tanah dibantaran kali lamong dari 8 desa di Kecamatan Benjeng yakni desa Lundo, Sedapur Klagen, Delik Sumber, Kedung Rukem, Bulang Kulon, Munggugianti, Bulurejo, Gluran Ploso.
Ketua Komisi A DPRD Gresik, Suparno Diantoro mengatakan pihaknya siap mengawal sampai ke balai besar yang menangani sungai Kali Lamong,” saat ini kita belum tahu propinsi apakah sudah mengajukan proposal ke balai besar terkait pembebasan lahan tanah sekitar Kali Lamong, kita akan terus kawal nanti” kata Suparno.
Dia juga mempunyai keyakinan kalau pihak pihak terkait serius mengurusi problem Kali Lamong, tahun 2016 ini sudah bisa realisasi pembangunan Kali Lamong, “kasihan orang Benjeng tiap tahun kebanjiran, otomatis mengganggu sektor ekonomi. Nanti kita akan bangun seperti bendung gerak Sembayat di Benjeng kalau bisa” tambahnya.
Suryo Wibowo selaku camat Benjeng, mengungkapkan proyek penanganan Kali Lamong menjadi harapan warga sudah sejak lama tapi sampai hari ini belum terealisasi, “Memang kita tahu banyak persoalan yang harus dihadapi, diantaranya pembebasan lahan. Tapi kita berharap dengan kunjungan ini, tahun 2016 bisa terealisasi.” Ujar Suryo Wibowo ketika menemani Komisi A melihat lokasi Kali Lamong. (A Ghofar/K1)