Kabargresik.com – Ketua Sementara DPRD Gresik, Abdullah Hamdi mendukung langkah inovasi dan mengapresiasi Dinas Kesehatan kabupaten Gresik yang sering mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat.
“Artinya, pelayanan kesehatan di kabupaten Gresik kini lebih baik dan berkualitas, jangan dikurangi dan tetap jaga kwalitas pelayanan” ujar politisi asal PKB tersebut
Hamdi menyebut, legislatif sangat mendukung program yang dijalankan pemerintah. Seperti peningkatan pelayanan dan pembangunan infrastruktur layanan kesehatan.
“Kami berharap kolaborasi antara legislatif dan eksekutif berjalan dengan baik. Harapannya, dana pokok pikiran dan BK juga bisa dialokasikan untuk peningkatan infrastruktur layanan kesehatan,” jelasnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Hamdi saat menjadi pembicara workshop meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Gresik oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik berkolaborasi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gresik, Rabu (11/9/2024).
Kegiatan dengan tema ‘Integrasi layanan primer di Kabupaten Gresik mengedepankan pelayanan sesuai siklus hidup’ berlangsung di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Jalan Pahlawan Gresik.
Workshop tersebut juga dihadiri seluruh kepala puskesmas dan jajaran Kabid di dinas kesehatan serta seluruh anggota PWI Gresik.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, dr Mukhibatul Khusna mengatakan, integrasi layanan primer (ILP) merupakan trasformasi baru pelayanan kesehatan di Indonesia.
“Sistem baru ini upaya menyelaraskan berbagai layanan kesehatan primer. ILP merupakan salah satu pilar transformasi bidang kesehatan yang melayani mulai dari ibu hamil, balita, remaja, dewasa hingga lansia,” kata dr Khusna.
Khusna berharap, layanan primer ini menjadi tonggak pelayanan terbaik di kabupaten Gresik. Sehingga masyarakat lebih mudah mengakses layanan kesehatan, mulai dari posyandu hingga di puskesmas. Sejak pencegahan sampai dengan pengobatan.
“Adanya UHC tentu layanan ini sangat terintegrasi. Sehingga harapannya bisa bersinergi dengan legislatif, terutama soal pengawalan program dan anggaran,” imbuhnya.
Disebutkan, Integrasi ini memiliki beberapa fokus, yaitu menyelaraskan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup, Memperluas layanan kesehatan hingga ke tingkat kalurahan dan pedukuhan, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat.
“Semoga bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mendekatkan layanan kesehatan semakin cepat dan berkualitas,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyebut, masih banyak problem pelayanan kesehatan yang saat ini menjadi tantangan. Dan saat ini bersama jajaran sedang fokus menyelesaikan hal tersebut.
Seperti keadaan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang memprihatinkan tapi tak bisa direhab karena berdiri diatas lahan desa, gaji kader kesehatan yang masih kecil, dan sarana prasarana pendukung lainnya.
“Pelayanan kesehatan di kabupaten Gresik sangat progresif. Perubahan layanan tersebut berkat kerjakeras semua tenaga kesehatan dan jajarannya,” kata Yani.
Gus Yani menyampaikan, layanan kesehatan terus mendapat tuntutan agar semakin cepat dan berkualitas. Namun, semua harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
“Kalau bisa ritme pelayanannya diatur, orang datang tepat waktu dan langsung mendapatkan pelayanan, setelah itu mengambil obat. Jadi tidak boleh lama-lama pasien menunggu,” ujarnya. (Ad)