Muhammadiyah bergerak untuk menghimpun dana guna membantu saudara muslim di Palestina. satu diantaranya dilakukan oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kecamatan Sidayu yang terdiri dari Ikatan pelajar Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, Hisbul Wathan, Nasyiatul Aisyiyah, dan Tapak suci.
Hari ini (Rabo, 19/5) AMM Sidayu melakukan grebeg Ranting, pengumpulan donasi untuk Palestina di ranting Sedagaran Sidayu. Program Grebeg Ranting ini akan dilaksanakan hingga 29 Mei 2021.
Program Koordinator Muhammadiyah Aid, Dr. Wachid Ridwan mengajak seluruh warga Muhammadiyah di berbagai daerah untuk segera melakukan galang dana dan berinfak melalui Lazismu.
“Salurkan bantuan anda melalui Lazismu-Lazismu yang ada di berbagai daerah. Insyaallah dari mereka akan kita kumpulkan di Lazismu Pusat. Bersama dengan aktivis-aktivis Muhammadiyah di Pusat dan Daerah, kita salurkan bantuan terbaik kita,” ujar Wachid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut keterangannya, Muhammadiyah Aid yang dibentuk oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah merupakan lembaga ad hoc, terdiri dari Hubungan Luar Negeri, MDMC, dan Lazismu. Muhammadiyah Aid bertugas untuk memberikan bantuan-bantuan kemanusiaan khusus ke luar negeri.
Sementara itu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak seluruh elemen Persyarikatan memberikan dukungan terbaik kepada bangsa Palestina melalui dukungan nyata berupa donasi dan do’a.
“Maka kita bisa berempati, bersimpati bahwa betapa hidup sebagai bangsa Indonesia. Setelah tahun 1948 (Palestina) dirampas hak-haknya dalam kurun lebih dari 75 tahun mereka harus berjuang jatuh bangun dan berapa ribu nyawa melayang sebagai syuhada,” pesannya dalam seremoni Milad 104 tahun ‘Aisyiyah, Rabu (19/5).
Pembelaan kepada Palestina menurut Haedar bukan pada sentimen agama, tetapi kewajiban Indonesia melanjutkan sikap jelas dan tegas para founding fathernya.
“Dalam konteks inilah selain doa kita harus menggerakkan pengumpulan dana dari seluruh warga Persyarikatan untuk warga Palestina. Semuanya harus kita tunjukkan, saatnya tidak hanya dengan berteriak, tapi dengan doa yang terus kita munajatkan kepada Allah agar kezaliman segera sirna di muka bumi ini dan bangsa Palestina mendapatkan tempat yang layak sebagai bangsa yang merdeka dan negara yang berdaulat,” jelasnya.
Beberapa bantuan yang telah diserahkan dan masih berlangsung antara lain kepada Muslim Rohingya, Moro di Filipina, dan Palestina. Muhammadiyah Aid telah memberikan beasiswa kepada mahasiswa di Universitas Islam Gaza, termasuk bantuan-bantuan kemanusiaan isidental ketika puasa, idul fitri, dan idul adha.
“Saat ini, mereka sangat membutuhkan bantuan kita. Kita tau bagaimana perjuangan mereka baik di Gaza, Yerusalem, maupun Tepi Barat. Jiwa pun mereka pertaruhkan demi bangsanya dan demi tanahnya,” tutupnya.
Bagaimana bantuan yang digalang Muhammadiyah bisa sampai di Palestine, Branch Manager Lazismu Gresik, Minal Abidin menjelaskan bahwa Muhammadiyah AID menggunakan dua jalur untuk menyalurkan bantuan, Jalur Pemerintahan dan jalur lembaga swadaya masyarakat Lokal.
“Muhammadiyah sudah melakukan komunikasi dengan kementrian kesehatan di Palestine terkait bantuan yang akan diberikan dari masyarakat Indonesia melalui Lazismu, selain itu melalui Muhammadiyah Aid juga menjalin kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat Lokal dan ini sudah berjalan lama” ujar Abidin, Ramo (19/05) melalui sambungan seluler.
lembaga swadaya masyarakat di Pelstine yang sudah menjalin kerjasama dengan Muhammadiyah AID diantaranya nternational Education Scientific and Cultural Organization (IESCO) Sebuah Lembaga sosial yg konsen dalam bidang sosial, pendidikan dan kesehatan warga Palestine, dan untuk yang di jalur tepi barat Muhammadiyah Aid menggandeng At Tsauri Silwan Woman Centre (AWS).
“jadi jangan khawatir terkait donasi yang sudah diberikan melalui Lazismu, Insyaallah akan tersampaikan dengan amanah,” Ujar Abidin. (tik)