Kabargresik.com – Proyek revitalisasi alun-alun Gresik oleh pemerintah daerah justru di tolak oleh berbagai pihak. Salah satunya oleh Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya, menurutnya proyek revitalisasi alun-alun akan merusak cagar budaya, sebab Alun-alun merupakan salah satu situs sejarah yang ada di Kabupaten Gresik.
Abdul Wahab (45) Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya memgatakan alun-alun merupakan simbol sejarah sehingga bisa dikatakan sebagai cagar budaya. Jika pembangunan proyek tersebut maka banyak yang dirugikan.
“Alun alun merupakan situs budaya yg ada di Kabupaten Gresik. Kami berharap tetep dipertahankan” katanya Kamis (13/07/2017)
Abdul Wahab menilai, sebenarnya ia tidak menolak pembangunan Islamic Center yang sudah menjadi janji Bupati Gresik Sambari Halim Radianto saat kampanye, tetapi untuk mengorbankan alun-alun menjadi Islamic Center itu tidak dibenarkan.
“Seharusnya pembangunan Islamic Center tidak mengorbankan alun-alun yang merupakan cagar budaya. Pembangunan Islamic Center boleh asal dikembalikan sesuai rencana yang akan dibangun di Kantor Dispendukcapil” sambungnya.
Dari pantauan Kabargresik.com beberapa massa aksi penolakan revitalisasi alun-alun Gresik mulai mendirikan tenda di kawasan alun-alun Gresik (13/07). Forum Aliansi Masyarakat Gresik Peduli Cagar Budaya untuk alun-alun Gresik sendiri memiliki berbagai rangkaian kegiatan yang puncaknya akan dilakukan hari Senin (17/7) dengan aksi demontrasi ke Kantor DPRD, Kantor Bupati dan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Gresik
Forum Aliansi Masyarakat Gresik Peduli Cagar Budaya untuk alun-alun Gresik terdiri dari PMII Cabang Gresik, PAC GP Ansor Kecamatan Gresik, Masyarakat Gresik Peduli Kemanusiaan (MGPK), Arek Lumpur (PAL), Paguyuban Pedagang Alun-alun Gresik (PPAG), Pemuda Demokrat (PD), Paramaniaga Pedagang Gresik (PPG), Mataseger dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Niba. (Akmal/k1)