Kabargresik_ Aktivis PMII cabang gresik (28/8) meminta penyelengara pemilu baik Komisi Pemilihan Umum dan Panitia Pengawas Pemilu kabupaten Gresik untuk menindak secara tegas pelanggaran demi tercapainya pemilu yang jujur adil dan bermartabat.
PMII Gresik menyesalkan kinerja KPU dan Panwaslu Kabupaten Gresik yang tidak tegas dalam proses berjalannya pemilu gubernur 2013,
“Kami melihat berbagai macam pelanggaran pemilu diantaranya adalah masih banyaknya atribut dan alat peraga pemilu yang terlihat di jalan-jalan”. Teriak salah satu orator
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Ketua Umum PC. PMII Gresik M. Asyroul Faizin dalam orasinya menyatakan Panwaslu dan KPU masih kurang profesional “Kami menyerukan pemilu di gelar dengan seadil-adilnya sehingga bisa menciptakan pemimpin yang paling baik”
Menanggapi minimnya sosialisasi sebagaimana yang dituduhkan, Wahyani Ahmad Bagian Sosialisasi KPU Gresik menyatakan bahwa sosilisasi dari KPU sudah ditempuh di berbagai media,
“Sebetulnya sosialisasi di media elektronik dan cetak sudah banyak, melalui spanduk, baliho itu kan sudah ada, kalau sosialisasi ke masyarakat yang diminta, memang terbentur anggarannya” terangnya.
Setelah puas berorasi di Kantor KPU, mereka pun melanjutkan di Kantor Panwaslu yang berjarak beberapa kilometer. Ternyata, aksi demonstrasi PMII Gresik inipun telah menskors Bimtek yang telah dilaksanakan oleh Panwaslu Kabupaten Gresik di gedung pramuka.
Dalam spanduk yang mereka bentangkan terdapat tuntutan antara lain : Calon gubernur yang curang jangan dipilih, Sosialiasi KPU tidak maksimal, rakyat bodoh dalam memilih calon gubernur Jatim, Tindak Tegas pelaku money politik, dan Tegakkan UU. No. 15 th. 2011.
Ketua Panwaslu, Hariyanto pun menerima dan mengajak duduk demonstran PMII. Hariyanto mengklarifikasi bahwa terdapat regulasi yang berbeda-beda soal pemasangan atribut dan alat sosialisasi calon “Saya Berjanji menindak tegas segala pelanggaran proses Pemilukada Gubernur 2013”. (Chidir)
Editor: zumrotus S