Kabargresik_ Pelabuhan Gresik mendapat tambahan fasilitas baru berupa dermaga curah cair sepanjang 210 meter dan fasilitas pendukung curah cair lainnya. Dengan tambahan tersebut, pelabuhan yang merupakan penyangga Pelabuhan Tanjung Perak itu diperkirakan akan meningkat kapasitasnya hingga 500 ribu ton curah cair selama satu tahun.
Fasilitas curah cair dibangun untuk memenuhi kebutuhan industri di Gresik yang terus meningkat. Bahkan, menurut General Manager Pelindo III Cabang Gresik Mahmud Syamsudin, pihaknya telah memiliki kesepakatan kerja dengan PT Petro Oxo Nusantara (PON). Mahmud mengatakan potensi yang didapat dari kesepakatan dengan PT PON ini mencapai 120.000 ton per tahun.
Selain dengan PT PON, kami juga sedang melakukan negosiasi dengan PT Karya Indah Alam Sejahtera (KIAS). Potensi dari PT KIAS ini kurang lebih 300.000 ton per tahun, kata Mahmud saat prosesi peresmian dermaga curah cair di Pelabuhan Gresik, Senin (28/10).
Mahmud mengatakan, tahun 2010 lalu arus curah cair yang melalui Pelabuhan Gresik hanya tercatat sebanyak 103.031 ton. Jumlah tersebut terus meningkat, dimana pada tahun 2011 tercatat sebanyak 309.492 ton, tahun 2012 sebanyak 647.604 ton, dan hingga September 2013 sudah mencapai 534.498 ton.
Arus yang kucup besar ini kebanyakan masuk melalui pelabuhan khusus yang ada di sekitar Pelabuhan Gresik. Yang masuk ke tempat kami hanya sekitar 1.500-4.000 ton, dengan fasilitas baru ini diharapkan semuanya bisa masuk melalui Pelabuhan Gresik, tegas Mahmud.
Dermaga curah cair di Pelabuhan Gresik ini didukung dengan instalasi curah cair yang memadahi. Sistem itu memungkinkan untuk menyalurkan produk curah cair dari kapal langsung menuju industri dengan menggunakan pipa. Namun demikian, masih dimungkinkan juga untuk menyalurkan produk curah cair dengan menggunakan angkutan truk tangki yang terlebih dulu disimpan di dalam tangki penimbunan.
Dengan fasilitas tersebut aktivitas bongkar muat curah cair akan menjadi lebih cepat hingga mencapai 100 ton per jam. Selama ini, produktivitas bongkar muat curah cair dengan sistem konvensional hanya 70 ton per jam.
Yang tidak kalah penting adalah fasilitas dermaga kita ini di kedua sisinya dapat digunakan untuk bersandar kapal. Satu sisi memiliki kedalaman -12 meter LWS, sisi lainnya memiliki kedalaman -9 meter LWS. Jadi bisa digunakan untuk bersandar kapal-kapal dengan ukuran dan muatan yang cukup besar, lanjut Mahmud.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) (Pelindo III) Djarwo Surjanto mengatakan fasilitas dermaga curah cair di Pelabuhan Gresik merupakan salah satu dari beberapa rencana pengembangan yang dilakukan di Pelabuhan Gresik. Selain dermaga curah cair, ada juga perkuatan dermaga talud tegak dan pengadaan alat bongkar muat.
Alat bongkar muat yang akan kita pasang di Pelabuhan Gresik ini berupa fixed crane. Jumlahnya empat unit, jelas Djarwo.
Secara terpisah, Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto menyatakan bahwa fasilitas dermaga curah cair di Pelabuhan Gresik sudah siap dioperasikan. Hal itu mengacu pada hasil uji coba yang telah dilakukan oleh manajemen Pelabuhan Gresik.
Menurutnya, dalam satu minggu ini sudah dilakukan uji coba untuk disandari kapal sebanyak tiga kali.
Disinggung mengenai nilai investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan Pelabuhan Gresik, Edi menyatakan nilai investasi yang dibutuhkan sekitar Rp141,7 miliar. Jumlah tersebut digunakan untuk pembangunan dermaga curah cair senilai Rp50,6 miliar, perkuatan dermaga talud tegak Rp52,8 miliar, dan empat unit fixed crane Rp38,3 miliar.( tik)