Kabargresik_ Dampak dari derasnya arus kali lamong menyeret jembatan yang dibuat oleh warga ditengah pembangunan proyek jembatan desa Bulang Kulon beberapa hari lalu menyisakan beberapa persoalan.
Aktifitas warga dari 3 desa yang ada di sekitar jembatan tersebut terganggu, seperti yang di alami oleh siswi SMA Ma’arif Benjeng Siti Maghfirotun Nikmah, dia harus berangkat lebih pagi untuk berangkat kesekolah karena harus menempuh jarak yang lebih jauh “iya mas,aku harus berangkat pagi untuk sekarang lagi ujian jadi masuknya agak siang” ujar siti maghfirotun siswi dari desa Bulang Kulon (09/12).
Senada dengan apa yang dikatakan Siti Maghfirotun Nikmah, Yusuf Efendi pemilik usaha penggilingan padi ini juga mengeluhkan hal tersebut “repot pak, aku kirim beras saiki kudu muter muter disek” keluh Yusuf yang juga anggota Tagana kecamatan Benjeng.
Jembatan Bulang Kulon merupakan akses utama 3 desa menuju kecamatan Benjeng, pembangunannya dinilai lamban oleh warga. Pengkerjaannya yang dimulai 5 bulan lalu sampai kini belum mencapai 50 persen.(ghofar)
Editor: sutikhon