Kabargresik_Tak dapat dipungkiri kebesaran sejarah Laksamana Cheng Ho sangat diakui oleh masyarakat Negeri Tiongkok (China) maupun masyarakat Indonesia. Dari perjalanan inilah sejumlah delegasi asal negeri Tirai Bambu menyatakan kedatangannya ke Indonesia sebagai napak Tilas Jalur Sutera atas sukses Laksamana Cheng Ho dalam membangun kerjasama dengan masyarakat Nusantara. Tak terkecuali sejumlah Delegasi Tiongkok yang kali datang ke Gresik.
Mereka diterima Bupati Gresik, Dr. Sambari Halim Radianto Ruang Puteri Cempo Kantor Bupati Gresik, Selasa (3/2). Turut mendampingi Bupati, Sekda Gresik, Mohammad Nadjib dan Kepala Dinas Pendidikan Gresik, Nadhif serta para Kepala Sekolah se Kabupaten Gresik.
Menurut, Chandra Wuryanto yang membawahi kerjasama China – Indonesia, kedatangan delegasi China ke Kabupaten Gresik ini untuk menjajaki hubungan kerjasama dibidang ekonomi, pendidikan, seni dan kebudayaan. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan ketua delegasi dari Chiang Men (China) yaitu pejabat pemerintah setingkat dari Distrik Chiang Men, U-Kang.
U-Kang yang di Chiang Men adalah pejabat Pemerintah setingkat Camat dari wilayah berpenduduk 3 juta jiwa ini, mengaku mengunjungi Indonesia membawa sejumlah delegasi sebagai amanat Laksamana Cheng Ho. “Kami ingin bekerjasama dengan Kabupaten Gresik untuk mengikuti jejak Laksamana Cheng Ho” katanya yang diterjemahkan oleh Chandra Wuryanto.
Ditambahkan oleh U-Kang, pada tahap awal ini agar kita saling mengenal dari keunggulan kita masing-masing. “Kami tertarik dengan perkembangan Ekonomi dan Pendidikan di Kabupaten Gresik. Semoga kedepan ada kerjasama yang lebih konkret antara Chiang Men dan Gresik” harapnya yang diangguki oleh sejumlah anggota delegasi dari Chiang Men (China).
Menanggapi keinginan Imvestasi para delegasi Chiang Men tersebut, Bupati menyatakan Welcome. Sambari menyanggupi banyak kemudahan terutama proses perijinan dan fasilitas infrastruktur. “silahkan untuk berinvestasi di Gresik, karena negera lain juga banyak yang berinvestasi diantaranya Amerika Serikat, Canada, Korea, Jepang serta beberapa perusahaan yang ada di Gresik sudah melaksanakan kerjasama dengan luar negeri” katanya.
Bupati berjanji akan membantu proses perijinan sesuai perundangan. “Gresik adalah daerah yang menguntungkan. Infrastruktur tersedia mulai dari air, listrik, gas, pelabuhan International, akses jalan Tol menuju Bandara semuanya ada” katanya. Terkait lahan, Sambari menjelaskan kalau di Indonesia lahan itu milik rakyat, Pemerintah tidak punya lahan.
Ketika salah seorang delegasi menanyakan harga lahan di Gresik, Bupati menerangkan harga lahan saat ini di Kawasan siap bangun (Kasiba) dikisaran Rp. 2.100.000,-/m2 sedangkan dilahan biasa sekitar Rp. 650.000,-/m2. Tak hanya masalah Investasi dan ekonomi, masalah pendidikan dan kebudayaan juga menjadi bahan dialog kedua belah pihak. (sdm)
Editor: sutikhon