kabargresik.com – Merekam data E-KTP bukanlah pekerjaan mudah, Apalagi warga yang direkam mengalami ketebelakangan mental. seperti pengalaman petugas Rekam data E-KTP saat merekam data di Pangkah Kulon.
Demi mentaati instruksi dari Kemendagri tentang pentingnya dan sebuah kewajiban bagi semua warga untuk mempunyai E-KTP, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) kabupaten Gresik wilayah kerja utara melaksanakan perekaman E-KTP khusus warga yang keterbelakangan mental dan sakit di desa Pangkah kulon kecamatan Ujungpangkah. Sabtu (8/10/2016).
Wilayah kerja bagian utara Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Gresik ini meliputi kecamatan Bungah, Sidayu, Dukun, Panceng dan Ujungpangkah.
Jumlah warga yang di datangi petugas dalam jemput bola ke rumah warga di desa Pangkah kulon berjumlah 16 orang dengan masing-masing warga penderita gangguan jiwa 4 orang, warga yang sudah sepuh 7 orang dan 5 orang menderita sakit lumpuh.
Memang setiap warga indonesia mempunyai hak yang sama mendapatkan kemudahan akses untuk mendapatkan E-KTP, cukup dengan menfotokopi Kartu Keluarga (KK) dan penyerahkan surat dari kepala desa keterangan tidak bisa mengikuti perekaman di kecamatan. Maka petugas Disdukcapil akan jemput bola langsung ke rumah warga untuk input data online.
Kendala yang kerap di hadapi petugas di lapangan adalah jaringan yang sering trobel di karenakan sinyal yang kurang, “terkadang yang membuat kami agak lama dalam input data E-KTP adalah ketika tidak ada jaringan untuk online dan pendeteksi sidik jari karena memang orang yang umurnya sudah tua tidak terdeteksi oleh sistem” ujar Ahmad sabiq (32) koordinator Disdukcapil wilker Sidayu.
Kendala lain yang di hadapi selain jaringan adalah ketika petugas merekam warga yang keterbelakangan mental, mereka harus membujuk agar mau di foto dan rekam sidik jari.
Menurut Abdul wahib (58) yang juga ikut dalam mengawal petugas perekaman mengaku pernah diludahi dan di usir di karenakan membujuk warga yang keterbelakangan mental agar mau perekaman E-KTP. “Karena perekaman ini sangat penting, saya tidak akan menyerah untuk membujuk setiap warga saya agar mau perekaman E-KTP, walaupun saya pernah diludahi dan di usir 5 kali” ujar kepla dusun krajan 1 Pangkah kulon Ujungpangkah.
Terkadang memang sulit ketika membujuk warga yang keterbelakangan mental, sakit dan sudah sepuh karena petugas butuh pendekatan khusus untuk mau input perekaman E-ktp.
Ketika di temui secara terpisah Fasihah KAUR pemerintahan desa Pangkah kulon menambahkan bahwa kegiatan jemput bola E-KTP ke rumah warga ini sangat memudahkan warga yang tidak bisa langsung input data di kecamatan, “kami selaku pihak desa ingin berterimakasih kepada Disdukcapil Gresik karena sudah melayani warga kami dengan baik. Tutupnya.
Secara umum warga sangat antusias dalam mengikuti kegiatan perekaman data E-KTP ini dan berharap pelayanan ini bisa d teruskan dan bisa di tingkatkan lebih baik lagi. [akmal/mg1/tik]