Kabargresik.com– Sentral PKL di jalan Kapten Dulasem, yang rencana awalnya dijadikan sebagai area pusat wisata kuliner, kongkow dan jalan-jalan, ternyata banyak para pedagang angkat kaki karena sepi.
Hal ini dibenarkan oleh Farida (30) penjual bakso di sentral PKL tersebut, dia berpendapat posisi yang kurang strategis membuat para pedagang gulung tikar.
Awalnya PKL ditempatkan di Sentolang, selain akses utama dari perusahaan besar juga dampak relokasi PKL dibeberapa ruas jalan, namun tenyata arena tersebut kini tidak lagi menjadi jalan utama dari para buruh pabrik.
Banyaknya pabrik yang tutup, mengakibatkan jalanan Darmosugondo Sentolang tidak lagi menjadi akses utama.
“Banyak pabrik tutup sekitar sini, maka nya tidak banyak yang lewat di area ini,” keluhnya.
Apalagi para pedagang dibatasi dengan jam buka, dari mulai pukul 15.00 sampai pukul 22.00 secara otomatis, penghasilan dari para pedagang juga dibatasi.
“Kalau pagi tempat ini kan dibuat parkir pasar Sidomoro, jadi harus membagi waktu buka,” Pungkas nya
Dia berpesan kepada pemerintah, supaya memikirkan nasib pedagang kaki lima, yang semakin lama tidak mempunyai tempat di Kota Pudak ini.
“Harusnya ada tempat strategis untuk para pedagang kaki lima, yang menjadi sentral PKL se-Gresik, di dalamnya banyak produk-produk khas Gresik, supaya menjadi tujuan warga Gresik maupun luar kota Gresik,” usulnya panjang lebar
Dia juga mengkritik Pemerintah agar memikirkan nasibnya dan pedagang kaki lima lain nya “Yah pemerintah harus memikirkan nasib kita wong cilik, jangan yang dipikirkan hanya kaum modal besar saja” ungkap pedagang yang mengaku sudah satu tahun berjualan di Sentral PKL Sentolang itu. (Aam/tik/)