Kabargresik.com – Komitmen memerangi “Bank Titil” atau Rentenir yang kerap meminjamkan uang permodalan kepada pengusaha kecil merupakan visi yang dijalankan H. M. Ayubi Chozin, Manager BMT Mandiri Sejahtera Jawa timur.
Menurutnya, adanya Bank Titil atau rentenir sebenarnya bukan membantu permodalan kepada pedagang kecil, melainkan menjerat hutang kepada nasabah yang rata-rata menyasar kepada pedagang kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Melihat banyaknya rentenir yang menjarah ke setiap pasar. Sambung Ayubi, pihaknya lalu memberikan solusi kepada pedagang kecil untuk tidak melakukan hutang piutang kepada rentenir.
“Dulu kiai hanya bisa bilang kalau pinjam di rentenir atau bank titil itu dosa sebab riba. Namun, tidak memberi solusi” katanya.
Setelah maraknya rentenir yang ada di pasar hingga menjerat pedagang kecil. Ayubi menjelaskan, lewat koperasi syariah yang ia kelola, seorang nasabah bisa meminjam uang tanpa anggunan dan bebas bunga, asal mempunyai lapak dagangan.
“Walaupun memberikan peminjaman kepada pedagang kecil tanpa agunan itu sempat ditentang oleh pengurus, saya masih bersikukuh memberikannya. Alasanya hanya memberikan kepercayaan kepada nasabah” tutur alumnus Ponpes Darul Ulum, Widang Tuban itu.
Lanjut Ayubi, selain memberikan peminjaman tanpa anggunan bagi nasabahnya, ia juga mengatakan dalam praktiknya pengelolaan koperasi berbasis syariah itu memiliki perjuangan. Sebab tidak semua orang percaya kepada lembaga keuangan syariah, padhal lembaga keuangan syariah adalah bebas riba.
“Awalnya dulu sempat pesimis sebab tidak semua orang percaya. Alhamdulillah sekarang sudah berkembang dan mempunyai aset hingga 118 milyar” ujarnya.
Selain menjalankan roda ekonomi kerakyatan, menjalankan koperasi berbasis syariah merupakan upaya dakwah dengan menyalurkan beberapa zakat, infaq dan sodaqoh perusahaan maupun karyawan melalui dana sosial yang dikelola BMT Mandiri Sejahtera Jawa timur.
“Selain menjadikan roda ekonomi kerakyatan. Koperasi ini merupakan ladang dakwah kita sebab dana ZIS kita kelola dengan baik dan kita salurkan kepada pihak yang berhak menerimanya” jelasnya.
Sampai saat ini, koperasi BMT Mandiri Sejahtera Jawa timur memiliki 22 kantor cabang yang tersebar di tiga kabupaten yakni Gresik, Lamongan dan Tuban, serta 1 kantor pusat yang terletak di desa Karangcangkring, Dukun Gresik.
“Semua kantor perwakilan kami berada di dekat pasar. Selain pasar tempat perputaran ekonomi, pembangunan kantor cabang di dekat pasar agar pedagang kecil mudah meminjam dan budaya pinjam ke bank titil atau rentenir bisa dihindari” tutup Dosen IAI Qomaruddin, Bungah Gresik. (Akmal/k1)