Teknologi presensi digital yang diadopsi Pemkab Gresik banyak kelemahan, sehingga ASN gampang melakukan kecurangan, berikut hasil investigasi kabargresik.com
Suasana kantor di UPT Dinas Kesehatan di salah satu Puskesmas jalur Pantura Gresik masih belum ramai, maklum jam belum menunjukkan jam masuk kerja, masih kurang beberapa menit lagi. Namun seorang Aparatur sipil negara (ASN) menenteng dua handphone (HP), satu miliknya sendiri dan satunya adalah milik ASN lain yang masih satu kantor.
Sekilas terlihat antar handphone didekatkan seperti melakukan scaning atau memfoto tampilan di HP lainnya.
Baca Juga: 15.000 ton beras dari Vietnam akan tiba di Indonesia mulai minggu depan
Seorang ASN lainnya berjalan menyalip dan berucap singkat, “pancet ae” dengan nada bergurau. Namun ASN yang melakukan perekaman antar HP tersebut tidak menghiraukan, sepertinya mereka tahu sama tahu apa yang dilakukan.
Itulah satu diantara banyak cara cerdik nan culas yang dilakukan ASN untuk melakukan presensi fake, menfoto HP yang layarnya terdapat gambar dirinya berdiri dilingkungan kerja dengan HP ASN yang dititipkan ditemannya juga pernah dilakukan.
Dalam penelusuran kabargresik.com, ada banyak cara untuk melakukan presensi fake di aplikasi Prestige yang digunakan oleh Pemkab Gresik.
Selain aplikasi Prestige, Pemkab Gresik juga mempunyai presensi BHeGTK, presensi ini dikhususkan bagi pegawai di jajaran Dinas pendidikan Kab Gresik.
Sumber kabargresik.com mengatakan kedua aplikasi tersebut sama-sama bisa dicurangi. karena hanya melakukan pengecekan lokasi (GPS) dan foto diri yang lansung diambil secara real time.
“sepertinya BKD tidak pernah melihat foto-foto yang diupload ASN sehingga sampai saat ini tidak ada teguran apa-apa,” ujar sumber.
Dari investigasi dilapangan, hampir disetiap OPD ada ASN yang melakukan presensi Fake, baik karena disengaja maupun karena terpaksa akibat teknologi presensinya belum banyak memfasilitasi masalah-masalah presensi sebelumnya.
Munculnya cara culas mamang diawali dari usaha coba-coba untuk mencurangi aplikasi yang berharga 50 jutaan rupiah tersebut dan berhasil.
Presensi Palsu ASN
Beberapa cara untuk melakukan presensi palsu/fake yang pernah dilakukan ASN Pemkab Gresik diantaranya menggunakan :
Fake GPS
Cara ini bekerja untuk memanipulasi lokasi HP, ada banyak aplikasi Fake GPS location yang beredar di playstore. Beberapa ASN Pemkab Gresik juga menggunakan, namun ketahuan atau ada yang melaporkan, seperti yang dilakukan salah satu oknum organisasi perangkat daerah (OPD) pemkab Gresik yang ada di daerah Bunder.
“fake GPS pernah digunakan oleh salah satu ASN di disana tapi sudah kami proses.” ujar Khusaini, kepala Badan Kepegawaian dan pengembangan suberdaya manusia Pemkab Gresik, Jumat (13/1/2023) dikantornya.
Memfoto layar HP ASN
Modus culas juga dilakukan dengan cara memfoto layar HP yang bergambar dirinya dengan beground lingkungan tempat dinas yang sudah dipersiapkan sebelumnya. ASN ini hanya memanipulasi foto tanpa memanipulasi lokasi GPS dan meminta bantuan ASN lainnya untuk melakukannya di HP yang dititipkan.
Memfoto wajah ASN di kertas
Modus lain yang dilakukan untuk memanipulasi presensi adalah dengan menyediakan gambar dengan wajah dan lokasi ASN berdinas yang sudah di diprint dan difoto kembali untuk melengkapi dokumen presensi. ASN yang culas ini hanya memberikan akses masuk, user/NIP dan password selanjutnya ASN lainnya menggunakan HPnya untuk masuk dengan user berbeda.
Sayangnya kontrol presensi digital ini tidak dilakukan secara detail dan cermat oleh Badan Kepegawaian dan pengembangan suberdaya manusia Pemkab Gresik.
Saat kabargresik.com mengkonfirmasi temuan presensi fake yang dilakukan ASN, Khusaini malah menantang kalau menemukan akan diberi imbalan 1 juta rupiah per orang.
“ayoo kalau ada 1 orang 1juta” tantang Khusaini.
kabargresik.com akhirnya membeberkan temuan di beberapa UPT dan modus operandi yang dilakukan, akhirnya Khusaini bersedia mengevaluasi aplikasi yang baru Agustus 2022 digunakan.
“ya nanti kita akan lakukan evaluasi dan akan kita panggil admin di tiap-tiap OPD dan UPT untuk mempertanggungjawabkan,” tegasnya.
Khuasini berdalih setiap teknologi selalu ada kelemahan dan orang selalu mencari cela. “teknologi selalu ada kelemahannya mas dan orang selalu mencari celanya untuk dimanfaatkan,” ujarnya.
Menurut Khusaini sebenarnya pengawasan ada di kepala OPD masing -masing. “kepala OPD harus bertanggungjawap dengan anak buahnya,” katanya.
“nanti apabila terbukti maka TPPnya akan ada pengurangan, itu resiko,” tegas Khusaini.
Khusaini juga menjelaskan, kalau mau lebih presisi lagi presensi digital dengan biometrik, “kalau mau bagus ya dengan biometrik, tapi kan mahal,” jelasnya.
Pada tahun 2023 presensi Prestige akan ditingkatkan keamanannya dengan menggunaan akun selain NIP adalah nomor seluler dan International Mobile Equipment Identity (IMEI) handphone yang digunakan.
“tahun ini akan kami sempurnakan dengan keanaman nomor selulernya serta IMEI HP yang digunakan.” katanya.
Sebenarnya aplikasi presensi yang dimiliki Pemkab Gresik jauh dari sempurna, beberapa bug masih ada dan sangat mengganggu kinerja ASN itu sendiri. hal ini dapat dilihat dari komentar ASN di playstore.
Pada 1 september 2022 akun @lina-lina berkomentar “Mohon di perbaiki sistem untuk teman” pelayanan yang setiap hari di setting non sift tiba” di sift. Setiap harinya 6 hari kerja tiba” di sift tidak ada pilihan untuk setting siftnya. Masuk hari Minggu laporan akhirnya tidak ada karna setting non sift. Ambil libur hari lain otomasis ceklok datang dan pulang membani kita yang terpaut jarak dari rumah. Apabila di setting sift kita harus merelakan waktu menunggu sampai pukul 2.. mohon di tindak lanjuti untuk memilih sendiri di aplikasi..”
Akun Ichwan Mauludin pada 4 November 2022 menulis komentar di prestige dengan kalimat “Sering eror, mohon diperbaiki, kasihan yang sudah datang pagi tapi gak bisa ceklok, sudah rajin tapi apk tidak support ” dan masih banyak lagi komentar negatif dari pengguna Prestige.
Prestige sendiri merupakan aplikasi pesanan Bagian orgaisasi dan tatalaksana (Ortala) Pemkab Gresik dengan menggunakan anggaran APBD tahun 2021, harga paket ini Rp. 50.434.120 dan dikerjakan oleh CV Dinotech Solution yang beralamat di Surabaya.
Dalam google play, perusahaan ini hanya membuat 2 aplikasi, selain Prestige, CV. Dinotech Solution juga membuat Hidrologi PSDA JATIM.
Sementara itu kabargresik.com saat menelusuri keberadaannya melalui website yang tertera, http://dinotech.co.id/ ternyata website tersebut tidak aktif dan dalam perbaikan, hanya ada tuisan Our website is now under contruction.
Menanggapi banyaknya kecurangan yang dilakukan ASN di Gresik, praktisi telematika dari matadigital, Zainal Arifin menyarankan Pemkab Gresik untuk mengganti sistem presensinya dengan biometric security atau minimal face recognition.
“sebenarnya lebih aman menggunakan face recognition kalau untuk presensi digital,” terang Zainal.
Zainal menjelaskan Sistem face recognition bisa digunakan untuk mengidentifikasi wajah melalui foto, video, atau bahkan secara langsung.
Face recognition juga merupakan bagian utama dari teknologi biometric security.
“Face recognition (pengenalan wajah) adalah sebuah teknologi di bidang AI yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengonfirmasi identitas seseorang menggunakan wajah.” kata Zainal.
Face detection bekerja sesederhana dengan mengenali satu orang sebagai pemilik perangkat dan tidak akan memberikan akses kepada orang lain selain pemilik. (TIM)