Girimu.com – Untuk mematri pembiasaan positif di kalangan siswa, terutama dalam beribadah, SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu) secara rutin melaksanan progam Qiyamul Lail. Program yang wajib diikuti seluruh siswa dari kelas X, XI, dan XII itu dilaksanakan di setiap awal semester.
Seperti dilakukan pada Jumat malam hingga Sabtu pagi (23-24/2/2024), Qiyamul Lail atau sholat malam yang berlangsung di masjid Al-Qolam Smamsatu itu ditempuh untuk membiasakan hal-hal positif, seperti untuk bangun pagi dan melaksanakan sholat tahajud, berdzikir, serta mengaji Al Quran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan ini diawali dengan sholat Isyak berjamaah di masjid, kemudian disusul murajaah bersama yang dipimpin oleh Furoiah Faiq, siswi kelas X-1. Setelah itu diteruskan dengan kajian Islam tentang Adab Menuntut Ilmu yang dipresentasikan oleh beberapa siswa, kemudian diberi penjelasan yang lebih detil oleh guru pendamping.
Menurut Ketua Panitia, Estu Rahayu, pihaknya memilih tema Adab Menuntut Ilmu karena seiring perkembangan zaman, menuntut generasi muda, termasuk pelajar untuk memanfaatkan ilmu yang didapatkan untuk kepentingan di masa depan.
“Tujuan pertamanya, siswa diberi pemahaman, bahwa ada tata cara menuntut ilmu agar ilmu yang didapat berguna untuk kehidupannya di dunia dan di akhirat,” ungkapnya.
Kepala Smamsatu Ainul Muttaqien, menegaskan, pembiasaan terhadap hal-hal positif memang mendapat penekanan dari sekolah yang dipimpinnya kepada para siswa. Hal itu, katanya, tidak hanya terkait aspek-aspek peribadatan, tetapi juga banyak hal, di antaranya adab dalam berkomunikasi dengan pihak lain, misalnya dengan guru, sesama teman, orang tua, juga masyarakat. Dari pembiasaan positif itu, diharapkan menjadi bekal ketika kelak mereka terjun dalam masyarakat.
“Ya, ini ikhtiar kami untuk memberikan bekal terbaik buat anak-anak. Ketika pada masa remaja atau mudanya sudah terbiasa dengan hal-hal baik di semua aspek kehidupan, insya Allah kelak anak-anak bisa merasakan hasilnya yang luar biasa,” ujar Wakil Ketua PDM Gresik ini, Sabtu (24/2/2024).
Para peserta Qiyamul Lail, seusai agenda malam hari beristirahat atau tidur malam di dalam ruang kelas yang sudah dibagi sesuai kelas masing-masing. Mereka harus bangun sekitar pukul 03.00 WIB untuk menunaikan sholat tahajud, kemudian mendengarkan tausiyah singkat dari peserta lainnya sebagai penutup kegiatan.
Ada aturan main yang haus dipatuhi peserta dalam progam ini. Aturan mainnya adalah, selama mengikuti kegiatan, peserta tidak diperbolehkan membawa gadget atau HP. Hal itu dimaksudkan agar mereka lebih fokus dan dapat mengikuti kegiatan hingga selesai. Untuk menciptakan suasana hidmat dan khusuk, panitia memisahkan antara peserta permpuan dan laki-laki.
“Sedikit kaget karena mendadak yang awalanya saya disuruh untuk merangkum, tapi ternyata harus mempresentasikan dengan spontan sebelum dijelaskan oleh guru tentang adab menuntut ilmu,” ujar Balqis Belvana, siswi kelas X-2 Program Muhammadiyah Boarding School (MBS) sekaligus presentator pada kajian Islam kegiatan Qiyamul Lail kali ini.
“Ngantuk dan membosankan, karena sudah pernah mengikuti pada semester satu,” ucap Furoiah Faiq, siswi kelas X-1 yang juga program MBS sekaligus pemimpin murajaah. (*)
Kontributor: Hafuza Ukaila