WRINGINANOM | NUGres – Upaya penurunan stunting di Indonesia dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Ponpes (Pondok Pesantren). Baru-baru ini Ponpes Internasional Al Illiyin Sumberwaru Wringinanom Gresik dapat penghargaan dari BKKBN RI atas partisipasi menurunkan stunting.
Penghargaan diserahkan pada Ahad (31/3/2024), oleh Deputi ADPIN BKKBN RI Drs. Sukaryo Teguh Santoso M.Pd., saat kegiatan buka bersama dan santunan anak yatim, serta dhuafa’.
Sukaryo menuturkan bahwa kurang gizi di 1000 hari pertama kehidupan anak berpotensi menyebabkan balita stunting.
“Indonesia ini jumlahnya cukup banyak, hampir 5 juta balita masuk stunting atau 1/5 balita yang ada tergolong stunting,” tuturnya.
“Menikah usia sangat muda salah satu penyebab lahir balita Stunting, yaitu usia ibunya dibawah 20 tahun,” sambungnya.
Sebelumnya, Ponpes Al Illiyin pernah mendapat penghargaan sebagai Pesantren Ramah Anak dari Kemenpppa dan Kemenag RI. Hal ini setelah serangkaian ikhtiarnya dalam penyelenggaraan Ponpes Ramah Anak.
Kendati demikian, memang sejak berdirinya Ponpes Al Illiyin Wringinanom Gresik telah berkomitmen menyelenggarakan lingkungan yang ramah anak.
Pengasuh Ponpes Al iliyin, Abuya Ahmad Yani Iliyyin menyampaikan rasa syukur pondok pesantrennya yang pertama kali mendapat penghargaan BKKBN RI.
“Harus bersyukur satu-satunya pondok pesantren di Jawa timur pertama kali yang mendapat penghargaan dari BKKBN RI adalah Ponpes Al illiyyin,” ungkapnya.
“Upaya-upaya terselenggaranya Pesantren Ramah Anak dan Peduli Stunting ini salah satu hal dalam rangka pemenuhan Hak Anak di dalam pesantren,” tutup Abuya Ahmad Yani Iliyyin.
Lebih lanjut, dalam momen buka bersama dan seremonial penyerahan penghargaan, Ponpes Al Illiyin juga menyalurkan santunan kepada 70 anak yatim-piatu, 5 anak stunting dan 120 orang Dhuafa’.
Penulis: Nensi Indriati
Editor: Chidir Amirullah